Prabowo Diminta Belajar Jiwa Besar pada Ahok

Prabowo diminta belajar jiwa besar pada Ahok yang segera mengucap selamat pada Anies Baswedan berdasarkan hasil hitungan quick count.
Prabowo Subianto dan Basuki Tjahaja Purnama akrab disapa Ahok. (Foto: Facebook/Basuki Tjahaja Purnama)

Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong mengimbau semua pihak termasuk Prabowo belajar jiwa besar pada Ahok dan Foke yang sudah mengawali tradisi mengakui kemenangan kompetitor dalam pemilu di Indonesia. 

Ahok adalah Basuki Tjahaja Purnama mantan Gubernur DKI Jakarta. Foke adalah Fauzi Bowo juga mantan Gubernur DKI Jakarta.

Usman mengatakan tradisi mengakui kemenangan kompetitor sudah dilakukan di Indonesia. Ia menyebut, pada pilkada DKI Jakarta tahun 2013 calon gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo atau Foke, mengakui kemenangan calon gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berdasarkan hasil hitungan quick count.

"Setelah quick count dihitung, pada hari kedua setelah pilkada, Pak Foke langsung mengucapkan selamat kepada Pak Jokowi," ujar Usman Kansong yang juga Direktur Komunikasi Politik TKN di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa 30 April 2019.

Usman menambahkan, pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga mengucapkan selamat kepada calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, berdasarkan hasil hitungan quick count.

Sementara dalam Pilpres 2019, quick count dan real count KPU menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf, namun Prabowo tak kunjung mengakui kemenangan rivalnya ini. Prabowo justru sampai empat kali mendeklarasikan kemenangannya berdasar real count survei internal.

"Meskipun KPU masih melakukan rekapitulasi suara secara manual dan berjenjang yang akan menjadi keputusan resmi hasil pemilu 2019, tapi hasil hitung cepat yang dilakukan lembaga survei kredibel dan hasil hitungan riil yang dilakukan KPU sudah akurat," kata Usman.

Pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga mengucapkan selamat kepada calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, berdasarkan hasil hitungan quick count.

Usman menjelaskan, ada delapan lembaga survei kredibel yang melakukan hitung cepat atau quick count dan hasilnya relatif sama yakni pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin memperoleh suara sekitar 54,5 persen dan pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh suara sekitar 44,5 persen.

"Hasil hitung cepat ini dari pemilu ke pemilu sudah akurat, karena didasarkan pada metodologi ilmiah. Kalaupun ada pergeseran, tidak akan lebih dari satu persen," ujar Usman.

Kemudian, hasil hitung riil atau real count yang dilakukan KPU, hingga Selasa (30/4), sekitar pukul 14:33 WIB, sudah menginput data hingga 55,80 persen. Hasil sementara, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin memperoleh suara 58,18 persen, serta pasangan Prabowo-Sandiaga Uno memperoleh suara 43,82 persen.

Menurut Usman, input data di atas 50 persen itu sudah stabil dan kalaupaun ada pergeseran perolehan suara, tidak akan lebih dari satu persen. 

"Dari hitungan quick count dan real count sudah hampir pasti Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin yang memenangkan pemilu presiden 2019," ujar Usman.

Pengumuman perolehan suara resmi yang akan disampaikan KPU pada 22 Mei mendatang, menurut Usman, hanya pengesahan saja dari penghitungan suara quick count dan real count yang sudah dilakukan. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.