Manggarai - Pegawai Penyuluh Pertanian (PPL) merupakan garda terdepan untuk membantu petani meningkatkan hasil produksi pertanian. PPL dianggap mengetahui potensi dan persoalan yang dihadapi oleh para petani.
Hal itu disampaikan anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Julie Sutrisno Laiskodat saat menemui PPL di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, Senin, 20 Juli 2020.
Program pertanian harus libatkan PPL. Mereka yang mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dari semua program yang sudah dan sedang dijalankan.
"Saya di Komisi IV membidangi pertanian, peternakan, perikanan kelautan, kehutanan, lingkungan hidup dan Bulog. Bidang yang sangat cocok untuk NTT," ujar ketua Deskranasda tersebut.
Ketua PKK NTT itu menjelaskan mayoritas warga NTT adalah petani. NTT memiliki wilayah pertanian yang subur termasuk Mangggarai. Di Manggarai, tanam apa saja pasti tumbuh.
Dikatakannya, membuat program untuk meningkatkan produksi pertanian harus mulai dari lapangan. Program yang sudah berjalan harus dievaluasi, sehingga persoalan dan solusi yang diberikan tepat dan benar.
"Program pertanian harus libatkan PPL. Mereka yang mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dari semua program yang sudah dan sedang dijalankan," kata dia.
Dikatakannya, dinas harus membuat program untuk menjawab persoalan para petani. Pelatihan untuk meningkatkan sumber daya PPL dan para petani harus ditingkatkan. Ketahanan pangan mandiri harus digalakan sejak dini.
"Para petani kita harus diasupi dengan ilmu pengetahuan tentang cara bertani yang profesional. Karena SDM petani akan berpengaruh pada hasil produksi pertanian," kata dia.
Politisi NasDem itu menambahkan, dinas pertanian dan kesehatan Manggarai harus berkolaborasi untuk melawan gizi biruk dan stunting. PKK provinsi NTT,lanjutnya, memiliki program ketahanan pangan mandiri, maka setiap halaman rumah masyarakat harus ada tanaman yang bisa menghidupi diri mereka sendiri.
"Asupan gizi penting untuk masyarakat. Jika generasi kita mengalami gizi buruk, maka kita tidak bisa bersaing dengan orang lain, kita tidak bisa bangkit dan sejahtera," lanjut dia.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai, Yosep Mantara menjelaskan, jumlah PPL di Kabupaten Manggarai 106 orang yang terdiri dari 69 orang PNS, 35 Tenaga Harian Lepas (THL) pusat dan THL daerah 2 orang.
Yosep memaparkan, jumlah desa 171 dan ada 22 desa persiapan. Total desa dan kelurahan di Manggarai sebanyak 193. Luas wilayah tidak sebanding dengan jumlah PPL. "Kami usulkan tambahan formasi untuk PPL sebanyak 87 orang," kata dia.
"Saat ini satu PPL merangkap dua desa binaan. Selain PPL ada juga tenaga Pengendali organimse penganggu Tumbuhan (POPT) sebanyak 17 orang yang menangani 12 kecamatan. Masih kurang ideal karena dua orang melayani dua kecamatan," ujar Yosep.
Yosep meminta agar Ibu Julie memperjuangkan nasib 35 THL pusat dan 2 orang POPT. Mereka sudah mengikuti test pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja dan semuanya lulus.
"Namun sampai sekarang belum ada SK, barangkali hal ini bisa diperjuangkan oleh ibu Julie, karena sampai saat ini mereka selalu bertanya tentang SK tersebut," ucap Yosep. []