Jakarta - Perseteruan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) kembali memanas. Departemen Perdagangan AS mengubah aturan ekspornya untuk perusahaan telekomunikasi China, Huawei.
Menurut laporan Reuters, dilansir dari laman Gizmochina, Senin, 18 Mei 2020, pemerintah AS secara strategis menargetkan akuisisi semikonduktor Huawei yang merupakan produk langsung dari perangkat lunak dan teknologi AS.
Tahun lalu, Departemen Perdagangan menempatkan Huawei pada daftar entitas, yang secara efektif melarang perusahaan AS menjual perangkat keras dan perangkat lunak ke Huawei. Larangan tersebut juga pekan lalu resmi diperpanjang hingga 2021.
Setelah aturan baru diberlakukan, perusahaan asing ini akan memerlukan lisensi dari AS sebelum mereka dapat memasok chip ke Huawei dan afiliasinya. Aturan ini berlaku untuk perusahaan yang menggunakan peralatan pembuat chip dari AS.
Aturan tersebut tidak hanya berpengaruh untuk Huawei, tetapi juga bagi 114 afiliasi Huawei yang saat ini telah masuk daftar hitam perdagangan AS akibat masalah keamanan nasional. Salah satunya adalah Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), yang merupakan penghasil chip HiSilicon untuk perangkat-perangkat telepon Huawei dan Homor.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah China telah menyatakan akan memberikan tindakan balasan secara tegas kepada perusahaan-perusahaan AS yang berbasis di China. Nantinya perusahaan AS seperti Apple, Cisco Systems, dan Qualcomm akan ditempatkan pada daftar entitas Tiongkok dan memberlakukan pembatasan pada perusahaan tersebut.[]