Positif Covid, Camat dan Kapolsek di Tegal Diisolasi

Bagaimana riwayat seorang camat dan kapolsek di Kabupaten Tegal bisa terpapar Covid-19?
RSUD Suradadi Kabupaten Tegal tempat camat dan kapolsek di Kabupaten Tegal dirawat lantaran hasil rapid test positif Covid-19. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - ‎Seorang camat dan kepala polsek (kapolsek) di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, terindikasi positif Covid-19 setelah menjalani tes cepat atau rapid test. Puluhan orang yang kontak dengan kedua pejabat di tingkat kecamatan itu harus menjalani rapid test.

Camat dan kapolsek tersebut diketahui bertugas di Kecamatan Tarub. Mereka dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Suradadi Kabupaten Tegal setelah hasil rapid test menunjukkan positif kendati tanpa gejala.

Keduanya dirawat di ruang khusus penanganan Covid-19.

‎Kepala Bidang Pelayanan RSUD Suradadi Hofur mengatakan pasien seorang camat mulai dirawat pada Sabtu, 25 April 2020. Menyusul kemudian kapolsek ikut dirawat pada Senin sore, 27 April 2020.

"Keduanya dirawat di ruang khusus penanganan Covid-19. Betul (dirawat karena hasil rapid test positif)," kata Hofur saat dihubungi Tagar, Senin, 27 April 2020.

Menurut Hofur, kapolsek menjalani rapid test dan akhirnya ikut dirawat setelah ada kontak dengan camat yang lebih dulu dirawat‎ usai menjalani rapid test. Adapun dugaan sumber penularan maupun riwayat kontak camat berusia 47 tahun‎ itu hingga hasil rapid test-nya positif belum diketahui.

‎"Karena aktivitas pak camat dan mobilitasnya tinggi, sering ketemu berbagai kalangan, kemungkinan bisa dari situ. Ketemu orang yang tidak menunjukan gejala tapi carrie‎r," ujar Hofur.

‎Hofur menjelaskan pihaknya segera menindaklanjuti dengan pemeriksaan usap tenggorok (swab). Rencananya pemeriksaan itu akan dilakukan Selasa, 28 April 2020. "Besok rencananya pemeriksaan swab sekaligus. Kalau kondisinya, baik dan stabil, tidak ada gejala," tutur dia.

Juru Bicara Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro menambahkan penelusuran dan rapid test ‎terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan camat‎ yang dirawat sudah dilakukan. Namun dia belum dapat mengungkapkan lebih lanjut jumlah dan hasilnya.

"Jumlahnya ada puluhan lebih. Karena tidak semua berada di satu daerah. Satu per satu kami tracking, termasuk yang satu kantor‎," kata Joko. 

Terkait dugaan penyebab penularan terhadap aparatur sipil negara (ASN) tersebut, Joko belum bisa memastikannya. Dia hanya mengatakan tidak ada riwayat perjalanan ke luar daerah.

"Kemungkinannya banyak. Bisa dari keluarganya yang baru melakukan perjalanan luar daerah atau dari riwayat kontak lain," ujar dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Ragam Perilaku Warga Kota Tegal di Hari Pertama PSBB
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diterapkan Kota Tegal. Namun banyak perilaku warga yang mengabaikan PSBB.
34 Hari Mencekam di Ruang Isolasi RS Kardinah Tegal
34 hari di ruang isolasi RS Kardinah Tegal bukan hal mudah. Tapi Lutfah Bariana mampu melewatinya. Seperti apa kisahnya?
Larangan dan Sanksi PSBB Kota Tegal, Juga untuk Ojol
Aturan tentang PSBB di Kota Tegal telah dibuat. Di antaranya ojek online hanya boleh mengantar makanan atau barang.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.