Jakarta - Sebanyak 11 miliarder asal Rusia terpaksa harus terdaftar dari posisi kekayaan akibat perang yang terjadi di Ukraina beberapa waktu ini. Persegeran orang-orang kaya tersebut terjadi setelah jatuhnya rubel dan ditutupnya pasar saham.
Oleg Tinko selaku pemilik bank digital 'Tinkoff Bank' menjadi salah satu miliarder yang terdepak yang perusahaannya tercatat di Bursa Rusia dan London Stock Exchange.
Sebagaimana dilaporkan Forbes, Oleg Tinkov adalah salah satu dari 11 orang Rusia super kaya yang kehilangan status miliarder setelah pasar saham, dan rubel jatuh, ditengah sanksi Barat menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Kejatuhan Rubel terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan ditutupnya pasar saham Rusia, telah membuat harga saham Tinkoff Bank, mengalami penurunan sekitar 90 persen, sekaligus menghapus miliaran kekayaan Oleg Tinkov.
Kekayaan Oleg Tinkov telah turun lebih dari 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp72 Triliun dalam waktu kurang dari sebulan. Pada Selasa (1/3/2022), Forbes mencatat Oleg Tinkov telah kehilangan status miliardernya. Forbes memperkirakan bahwa kekayaan bersih Oleg Tinkov kini telah menyusut menjadi sekitar 800 juta dolar AS atau setara Rp11,513 triliun.
Hal itu, disebabkan sebagian besar kekayaannya terkait dengan sejumlah bisnisnya, yakni Capital One di Rusia dan Tinkoff Bank, yang kapitalisasi pasarnya turun dari 23 miliar dolar AS pada November 2021 menjadi sekitar 1 miliar dolar AS, per 1 Maret 2022.
Sementara Bursa Efek Moskow telah ditutup, Tinkoff Bank, dan bisnis Rusia lainnya dengan pencatatan ganda di London Stock Exchange telah mengalami penurunan harga yang signifikan. Tak hanya saham Tinkoff Bank, harga saham salah satu produsen minyak independen terbesar Rusia, Lukoil, yang didirikan oleh miliarder Vagit Alekperov, juga anjlok hampir 93 persen.
Sementara kekayaannya menyusut, Oleg Tinkov masih memiliki koleksi La Dacha, vila mewah di Baja California dan pondok ski di Pegunungan Alpen Prancis, dan Dassault Falcon 7X, meskipun semua pesawat Rusia sekarang dilarang masuk wilayah udara Inggris dan Eropa.
Oleg Tinkov, yang pernah membual kepada Financial Times tentang kedekatannya dengan Putin, merupakan salah satu dari segelintir orang super kaya Rusia yang menyerukan diakhirinya invasi Rusia ke Ukraina.
“Orang-orang yang tidak bersalah sedang sekarat di Ukraina sekarang, setiap hari, ini tidak terpikirkan dan tidak dapat diterima! Negara harus mengeluarkan uang untuk mengobati orang, untuk penelitian, untuk mengalahkan kanker, dan bukan untuk perang,” kata Oleg Tinkov, seperti dikutip Forbes, Sabtu, 5 Maret 2022.[]
Baca Juga:
- Harta Kekayaan Presiden Vladimir Putin Disebut Melebihi Orang Terkaya Dunia Jeff Bezos
- Perang Rusia-Ukraina: Indonesia harus belajar dari Turki Usmani pada Perang Dunia I
- Soal Perang Rusia-Ukraina, Pakar Harap Indonesia Dapat Ikut Mencarikan Penyelesaian
- Negara Adidaya Diprediksi Runtuh, Anis Matta: Perang Rusia-Ukraina Sebagai Perang Supremasi