Cirebon - Kurang dari 24 jam, Kepolisian Resor Cirebon Kota, Jawa Barat, berhasil menangkap tujuh pelaku pengeroyokan yang menyebabkan satu korban tewas dan satu luka berat. Korban tewas, MAB, 23 tahun, warga Puri Celancang, RT 04/RW 08, Desa Purwawinangun, Kecamaran Suranenggala, Kabupaten Cirebon. Sedangkan AS, 15 tahun mengalami luka kritis.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, melalui Kasubbag Humas Iptu Ngatidja menuturkan, peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Minggu, 5 Januari 2019 sekitar pukul 02.30 WIB di Jalan Raya Katiasa, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Menurut Ngatidja, polisi menerima informasi bahwa adanya peristiwa tawuran antar geng motor di Jalan Katiasa. Petugas dari Polsek Selatan Timur (Seltim) dan Tim Buser Sat Reskrim Polres Cirebon Kota kemudian menuju lokasi.
"Namun setelah tiba di lokasi para pelaku tawuran sudah bubar dan tidak ada orang, petugas hanya menemukan batu berserakan di jalan diduga bekas dipakai tawuran," kata Ngatidja, Minggu, 5 Desember 2020.
Polisi kemudian mencari informasi lebih lanjut ke warga sekitar dan diketahui adanya korban tawuran yang dilarikan ke Rumah Sakit Gunung Jati dan Rumah Sakit Pelabuhan.
"Korban MAB ini ditemukan oleh warga tergeletak dipinggir jalan dan saat dalam perjalanan ke Rumah Sakit (Pelabuhan), korban meninggal dunia," jelas Ngatidja. Sedangkan korban AS dilarikan oleh warga ke Rumah Sakit Gunung Jati untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Tak sampai disitu, polisi kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut dan berhasil menangkap tujuh pelaku yakni DH, 19 tahun, S, 17 tahun, MFS, 17 tahun, MF, 17 tahun, AP, 17 tahun, IS, 16 tahun dan MTR, 21 tahun. "Tujuh pelaku ini yang membawa celurit, melempar batu dan dan mercon ke korban,"kata Ngatidja.
Selanjutnya tujuh pelaku dan barang bukti dua clurit, satu unit handphone di bawa ke Polsek Seltim guna pemeriksaan lebih lanjut. Polisi belum dapat menjelaskan penyebab dari tawuran itu karena saat ini tujuh pelaku masih dalam proses pemeriksaan. "Belum ya (motif penyebab tawuran), para pelaku masih kita periksa,"kata Ngatidja. []