Polisi Periksa Seluruh Pengambil Jenazah di Makassar

Seluruh keluarga atau orang yang ambil jenazah PDP dari RS di Kota makassar telah dipanggil Polisi untuk dilakukan pemeriksaan.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe saat menghadiri konfrensi pers bersama IDI Cabang Kota Makassar, Senin 8 Juni 2020. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Jajaran Kepolisian Sulawesi Selatan terus mendalami pengambilan jenazah secara paksa di Rumah Sakit (RS), Kota Makassar. Polisi sebut seluruh keluarga atau pengambil jenazah telah dilakukan pemanggilan untuk diperiksa.

Kami masih menyelidiki hal tersebut, siapa pelakunya. Yang jelas, semua keluarga yang mengambil jenazah, sudah dipanggil.

Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Mas Guntur Laupe mengatakan, pihaknya sementara melakukan penyelidikan kasus pengambilan paksa jenazah di rumah sakit. Sejumlah masyarakat dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan.

"Kami masih menyelidiki hal tersebut, siapa pelakunya. Yang jelas, semua keluarga yang mengambil jenazah, sudah dipanggil. Kami sementara menunggu yang bersangkutan, karena baru kemarin dipanggil. Mudah-mudahan segera datang untuk diperiksa," kata Mas Guntur Laupe saat ditemui dibilangan jalan Boulevard, Kota Makassar, Senin 8 Juni 2020.

Pemanggilan keluarga jenazah yang diambil paksa ini statusnya masih sebagai saksi. Dan ini merupakan langkah awal kepolisian dalam mengungkap dibalik pelaku yang menghasut warga untuk mengambil secara paksa jenazah.

"Pemeriksaan ini merupakan langkah awal polisi untuk menyelidiki siapa punya inisiatif terhadap hal ini. Adakah orang yang menyuruh, ataukah dia sendiri yang memprovokasi keluarganya untuk mengambil jenazah tersebut. Dan ini sudah masuk unsur pidana," ucap Guntur.

"Mereka dipanggil baru saksi, Insya Allah kalau kesaksian sudah kita peroleh dari sekian orang itu, maka kami akan menjurus, siapa dibalik itu atau tersangkanya," sambungnya.

Melihat kondisi saat ini, lanjut Guntur, memang marak pengambilan jenazah secara paksa oleh keluarga di rumah sakit. Sehingga agar insiden atau kejadian ini tidak terulang lagi, Jenderal polisi bintang dua ini akan memperkuat atau mempertebal pengamanan di rumah sakit yang menangani Covid-19 atau rujukan di Makassar.

"Memng sudah ada personel, tapi jumlah belum banyak sehingga dengan massa cukup banyak sehingga kita kewalahan. Ini memang diluar prediksi kita jika mereka akan banyak massa. Oleh karena itu, kita akan pertegas dan perkuat pengamanan di rumah sakit," tegas Guntur.

Lebih jauh Guntur menerangkan, pasien yang divonis PDP Covid-19 oleh tenaga kesehatan di rumah sakit, tidak bisa disalahkan. Apalagi jika pasien ini meninggal dunia dan ingin dilakukan pemakaman menerapkan protokol Covid meski hasil swab nantinya negatif.

Menurutnya, vonis PDP sudah melalui proses pemeriksaan tenaga medis, yakni dari pemeriksaan itu ditemukan adanya penyakit Pnemonia dan dikuatkan juga dari pemeriksaan darah yang dicurigai virus dan tidak alasan untuk menolak vonis PDP Covid-19.

"Persoalannya hasil swab negatif baru keluar sementara korban telah meninggal dunia, itu lain cerita. Artinya, tetap ini dikatakan bahwa dia meninggal karena Covid meski hasil akhir swab itu nagatif. Swab sekali juga belum bisa dipastikan negatif, karena harus dilakukan tes swab dua dan tiga untuk pastikan, negatif atau positif. Ini berdasarkan pengalaman, misalnya hari ini swab negatif, baru kemudian hari di swab lagi tapi ternyata positif," kata Guntur. []

Berita terkait
Hasil Diagnosa Jenazah Diambil Paksa di Makassar
Jenazah PDP Covid-19 yang meninggal dan diambil keluarganya di RS Stella Maris Makassar didiagnosa mengalami Bilatreal Pnemonia Hiportermia.
Kembali, Jenazah PDP Diambil Keluarga dari RS Makassar
Kembali kejadian pengambilan paksa jenazah PDP dari Rumah Sakit terjadi di Makassar. Kali ini terjadi di Rumah Sakit Stella Maris.
Anak Jenazah Diambil Paksa di Makassar Positif Corona
Anak dari jenazah yang diambil paksa dan dibawa kabur oleh sejumlah orang dari Rumah Sakit Labuang Baji Makassar ternyata positif Covid-19.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu