Anak Jenazah Diambil Paksa di Makassar Positif Corona

Anak dari jenazah yang diambil paksa dan dibawa kabur oleh sejumlah orang dari Rumah Sakit Labuang Baji Makassar ternyata positif Covid-19.
Sejumlah warga saat membawa jenazah dari rumah sakit, Labuang Baji Makassar. (Foto: Tagar/Screenshot Video Viral)

Makassar - Anak jenazah yang diambil paksa dan dibawa kabur oleh keluarga dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji, Kota Makassar, Sulsel, juga ternyata positif Covid-19 berdasarkan hasil swab tes, Minggu 7 Juni 2020.

Ie betul, anaknya juga positif Covid-19. Itu juga kami baru dapat informasinya dari Dinas Kesehatan.

Direktur Umum RSUD Labuang Baji, Andi Mappatoba saat dikonfirmasi Tagar membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, Tim Gugus Tugas Covid-19 dan Dinas Kesehatan Sulsel kembali menginformasikan jika anak dari almarhum MY, jenazah yang sempat diambil paksa keluarga juga ikut terpapar atau positif Covid-19.

"Ie betul, anaknya juga positif Covid-19. Itu juga kami baru dapat informasinya dari Dinas Kesehatan," kata Andi Mappatoba kepada Tagar Minggu 7 Juni 2020 siang.

Mappatoba menjelaskan, anak tersebut diduga kuat terpapar Corona dari orang tuanya, MY. Karena selama orang tuanya tersebut menjalani perawatan medis di rumah sakit, anak ini yang menemaninya.

"Anaknya ini selama orang tuanya sakit, dia yang rawat. Jadi saat orang tuanya dirawat, sampel swab anak ini juga kami ambil, untuk mengantisipasi penyebaran Corona. Ternyata, memang hasilnya juga positif," ucap dia.

Sebelumnya, jenazah PDP Covid-19 di RSUD Labuang Baji Kota Makassar diambil paksa oleh pihak keluarganya, Jumat, 5 Juni 2020. Jenazah inisial MY ini, diambil paksa didalam ruangan perawatan lalu diusung pulang kerumah duka di Jalan Rajawali, Kota Makassar, Sulsel.

Belakangan, jenazah ini dinyatakan positif Covid-19, berdasarkan hasil Swab test. Olehnya itu, Andi Mappatoba meminta kepada masyarakat yang sempat kontak atau bersentuhan dengan jenazah dan anaknya agar segera memeriksakan diri. Hal itu agar untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Diketahui pasien inisial MY ini masuk ke rumah sakit pada Kamis 4 Juni 2020, sore. Dia masuk dengan berbagai keluhan seperti sesak nafas, dan gejala Corona lainnya, sehingga pasien dijadikan status PDP Covid-19.

Setelah dilakukan perawatan di ruang isolasi, kondisi kesehatan pasien kian menurun dan dia meninggal dunia, sekitar pukul 09.15 WITA. Dan karena status PDP, sehingga ia harus dilakukan pemakaman sesuai protap kesehatan Covid-19.

Sehingga pihak rumah sakit saat itu, langsung menghubungi Tim Gugus agar segera dilakukan penjemputan. Akan tetapi, tiba-tiba sejumlah warga masuk ke ruangan dan mengambil paksa jenazah lalu dibawa kabur ke rumah duka.

"Meninggal pukul 09.15 WITA. Kami langsung hubungi Tim Gugus. Akan tetapi, sebelum Tim Gugus tiba, warga datang dan masuk mengambil jenazah. Perawat saya sampai syok," ucapnya.

Saat massa mengambil paksa jenazah, Dirut RS Labuang Baji ini tidak bisa berbuat apa-apa. Dia terpaksa membiarkan hal itu, karena massa ini sangat banyak, ditaksir hampir 100 orang. Andi Mappatoba pun berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi, karena membahayakan warga itu sendiri. []

Berita terkait
Jenazah Dibawa Kabur di Makassar Positif Corona
Jenazah PDP Covid-19 yang dibawa kabur keluarganya beberapa hari lalu dari RS Labuang Baji Makassar positir terinfeksi Virus Corona.
Dihadang Pulang Antar Jenazah, Pemuda di Makassar Tawuran
Karena dihadang saat mengantar jenazah, dua kelompok pemuda di Kota Makassar terlibat tawuran.
Jenazah PDP Diambil, Polisi Perketat Jaga RS di Makassar
Buntut pengambilan paksa jenazah PDP Covid-19 di RS Labuang Baji Makassar kini polisi perketat penjagaan rumah sakit.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.