Polisi Berpakaian Preman Dikira Bandar, Remaja Minta Narkoba

.Polisi berpakaian preman dikira bandar narkoba oleh sekelompok remaja yang sedang kumpul kebo. Di lokasi, polisi berhasil menemukan sebuah granat.
Polisi mengungkap peredaran narkoba berbentuk permen yang dikirim dari luar negeri menuju Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 25 September 2020. (Foto Tagar/istimewa)

Jakarta — Sedikitnya 12 polisi berpakaian preman dikira bandar narkoba oleh sekelompok remaja yang sedang kumpul kebo. Tanpa ragu, kawula muda ibukota itu nekat meminta narkoba kepada polisi yang sedang menggelar Operasi Yustisi.

Operasi yang dilakukan oleh jajaran Polsek Palmerah bersama TNI serta Satpol PP itu digelar Rabu 30 September 2020 malam dekat Kota Bambu Boncos, Jakarta Barat.

"Iya, jadi anak muda yang kumpul ini malah menanyakan narkoba,”

Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto membenarkan hal itu. Sebanyak 12 personil berpakaian preman itu, dia tugaskan mendatangi lokasi untuk memberikan himbauan kepada warga agar mentaati protokol kesehatan.

“Seperti biasa kami imbau warga jangan kumpul-kumpul, lalu kami minta mereka membubarkan diri,” ucap Kompol Supriyanto, dijumpai wartawan, Kamis, 1 Oktober 2020.

Saat diimbau untuk tidak berkerumun, kata Supriyanto, sebagian anak muda itu malah menghampiri tim gabungan yang berpakaian preman karena dikira bandar narkoba.

“Iya, jadi anak muda yang kumpul ini malah menanyakan narkoba,” sebut Kompol Supriyanto.

Mendengar kalimat itu, tim gabungan langsung melakukan tindakan tegas dengan meminta mereka untuk bubar. Menyadari yang datang adalah polisi, kawanan remaja ini berhamburan melarikan diri ke tanah kosong dan gang sempit yang gelap.

“Setelah mereka bubar, lalu kami periksa lokasi tersebut dan ditemukan sabu seberat lima gram dan alat hisap,” jelas Supriyanto.

Lihat juga: Operasi Yustisi di Makassar Seorang Ibu Mengamuk 

Tidak hanya barang bukti narkoba bekas pakai serta beberapa paket sabu-sabu siap edar, polisi juga berhasil menemukan sebuah granat aktif serta benda tajam.

“Di lokasi tersebut kami juga temukan benda mirip granat, namun belum bisa dipastikan aktif atau tidaknya granat tersebut. Benda (yang mirip granat, red) tersebut sudah ditangani oleh Tim Gegana Mabes Polri,” tutupnya.

Narkoba Jenis Permen Impor

Beberapa hari sebelumnya, di tempat terpisah Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, berhasil mengungkap penyelundupan narkotika berbentuk permen yang baru saja dikirim dari luar negeri. Seorang tersangka berinisial K, 43 tahun, ditangkap di rumahnya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 25 September 2020.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Heru Novianto, menyebut pengungkapan bermula dari adanya informasi pihak bea dan cukai terkait pengiriman barang dari luar negeri yang diduga narkotika.

Proses distribusi barang impor mencurigakan itu kemudian dibuntuti polisi. Setelah sampai di tempat tujuan, di sekitaran Kebayoran Baru, polisi langsung mengamankan seorang pria yang menerima barang itu.

"Pelaku diamankan persis berada di depan rumahnya. Setelah paket dibuka, didapati narkotika berbentuk permen berwarana biru dan merah, dengan jumlah 230 butir,”sebut Heru.[]

Berita terkait
Kapolri: Sejak Awal 2020, Polri Ungkap 29.615 Kasus Narkoba
Kapolri Jenderal Idham Azis menyampaikan capaian Polri dalam pengungkapan kasus narkoba. Sejak awal tahun 2020 sebanyak 29.615 kasus diungkap.
Manajer Persik Kediri Terjaring Operasi Yustisi
Dalam operasi yustisi yang dilakukan polisi, setidaknya ada 25 orang, termasuk Manajer Persik Kediri, Syarif Hidayat karena tak mengenakan masker.
Pelaku Pelecehan Bandara Soetta Dua Kali Lecehkan LHI
Polresta Bandara Soetta menggelar rekonstruksi kasus pemerasan, penipuan, dan pelecehan. Diketahui EFY dua kali lecehkan LHI.