Polda Sumut Turun ke Madina Menangkap Dalang Rusuh

Perwira Polda Sumut ikut turun ke Kabupaten Mandailing Natal untuk melakukan penyelidikan dan penangkapan tersangka dalang kerusuhan.
Wadirkrimum Polda Sumatera Utara, AKBP Faisal Napitupulu ketika di Madina.(Foto: Tagar/Istimewa)

Medan - Perwira Polda Sumut ikut turun ke Kabupaten Mandailing Natal untuk melakukan penyelidikan dan penangkapan tersangka dalang kerusuhan dan pembakar mobil dinas polisi maupun aksi blokir jalan.

Awalnya kepolisian sudah menetapkan dan menangkap 17 orang sebagai tersangka, namun kepolisian kembali mengamankan satu orang tersangka baru sebagai dalang kerusuhan.

Adalah Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Ajun Komisaris Besar Polisi Faisal Napitupulu yang turun langsung melakukan penangkapan para pelaku.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimum) Polda Sumatera Utara, Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar membenarkan itu kepada Tagar, Senin, 6 Juli 2020.

"Iya, Pak Wadirkrimum masih di Madina, ikut menangkap pelaku pengerusakan dan kerusuhan di sana, awalnya tersangka 17 orang dan terbaru, sudah ada 18 orang," kata Irwan.

Menurut dia, personel akan kembali ke Polda Sumut jika situasi di Madina benar benar sudah kondusif dan seluruh dalang kerusuhan telah diamankan.

"Tidak menutup kemungkinan ada tersangka lainnya, kami mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi atas adanya insiden di Madina. Kami juga meminta agar dalang pengerusakan dan kerusuhan untuk segera menyerahkan diri," tandas Irwan.

Sebagaimana diketahui, kepolisian menetapkan 17 orang sebagai dalang kerusuhan dan pelaku pembakaran mobil dan motor dalam aksi blokir Jalan Lintas Sumatera di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Madina.

Ke-17 orang warga Desa Mompang Julu yang ditetapkan sebagai tersangka masing-masing berinisial RH, KA, AH, EM, A, AS, MH, MAN, MF, M, A, A, ERN, MAH, dan TA serta dua anak di bawah umur masing-masing berusia 16 tahun berinisial RN dan IA.

"Ada 17 orang yang sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka, di antaranya tiga orang menyerahkan diri, yakni satu orang menyerahkan diri pada 1 Juli 2020, dan dua lagi yakni AW beserta TA menyerahkan diri melalui komunikasi yang dilakukan oleh Ketua DPRD Madina," jelas Kepala Polres Mandailing Natal, Ajun Komisaris Besar Polisi Horas Tua Silalahi, Minggu, 5 Juli 2020.

Baca juga: 17 Orang Tersangka Kerusuhan di Mandailing Natal

Menurut perwira pangkat dua melati di pundak ini, seluruh tersangka merupakan warga Desa Mompang Julu yang terlibat pada aksi blokir jalan berujung anarkis saat kejadian.

Yang diamankan dan ditetapkan tersangka itu adalah yang terlibat pada aksi anarkis

"Semuanya warga Desa Mompang Julu, satu orang di antaranya berjenis kelamin perempuan. Kami kemarin lakukan tindakan penegakan hukum paralel dengan tindakan humanis, guna menghindari efek psikologis masyarakat. Kami hanya menangkap dan langsung ke sasaran, memang kami didukung pasukan Brimob sebagai langkah antisipasi kemungkinan adanya perlawanan," ujarnya.

Horas menambahkan, situasi di Desa Mompang Julu saat ini sudah kondusif, dan pihaknya terus melakukan kegiatan Kamtibmas dan memberikan imbauan edukatif, agar masyarakat tidak takut karena khawatir akan ditangkap keseluruhan yang ikut aksi unjuk rasa.

Mobil Dibakar di MadinaSatu unit mobil dikabarkan milik Wakil Kepala Polisi Resor (Wakapolres) Mandailing Natal, Komisaris Polisi E Zalukhu menjadi sasaran amukan dan dibakar oleh warga saat melakukan aksi blokir, Senin, 29 Juni 2020. (Foto: Tagar/Andi)

"Yang diamankan dan ditetapkan tersangka itu adalah yang terlibat pada aksi anarkis yang mengakibatkan terjadi kericuhan hingga berujung ke pembakaran dua unit mobil dan satu unit sepeda motor," terangnya.

Satu unit mobil milik Wakil Kepala Polisi Resor Madina AKBP E Zalukhu dibakar warga saat melakukan aksi blokir jalan guna menuntut penjelasan soal dugaan pemotongan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga terdampak Covid-19.

Selain mobil milik wakapolres, satu unit mobil lainnya dan satu unit sepeda motor juga turut menjadi sasaran pelampiasan amukan warga.

Aksi blokir Jalan Lintas Sumatera oleh warga Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Madina pada Senin, 29 Juni 2020, awalnya berjalan tertib. Massa menuntut kepala desa setempat mundur dari jabatannya karena diduga telah memotong BLT.

Warga memblokir akses jalan dengan membakar ban bekas di badan jalan. Akibatnya arus lalu lintas dari Kota Padangsidempuan menuju Madina maupun sebaliknya lumpuh total.

"Kami terus akan blokir jalan apabila kepala desa tidak turun dari jabatannya. Kami tidak mau lagi ditipu, hadirkan dia di sini dan jelaskan kenapa bantuan BLT sebesar Rp 600 ribu bisa menjadi Rp 200 ribu dibagikan kepada penerimanya. Ini sudah melanggar hukum," kata salah seorang warga di tengah aksi.

Baca juga: Polisi Incar Provokator Kerusuhan di Madina

Persoalan itu sudah dilaporkan warga ke berbagai pihak, mulai dari kepolisian dan pihak pemerintah kecamatan. Namun belum ada respons.

Hingga sore mediasi yang dilakukan pemerintah dengan warga belum menemui titik terang, dan tuntutan warga belum terpenuhi. Sehingga aksi blokir jalan masih berlangsung.

Kepolisian berusaha untuk mengurai dan membubarkan massa mengingat hari mulai gelap, namun warga yang tuntutannya belum terpenuhi tidak terima pembubaran yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

Massa kemudian melempar batu ke arah petugas yang mencoba membuka blokade badan jalan. Warga makin beringas dengan terus melempari polisi pakai batu, yang kemudian dibalas dengan tembakan gas air mata.

Akibatnya beberapa orang termasuk dari petugas kepolisian mengalami luka-luka. Namun hal itu tidak menyurutkan emosi warga, justru terus memuncak, lalu menggulingkan dua unit mobil yang parkir.

Dua unit mobil tersebut dibakar, salah satu mobil dikabarkan milik Wakapolres AKBP E Zalukhu. Dan satu unit lagi dikabarkan milik salah satu aparat TNI yang sedang tugas pengamanan pada aksi tersebut.

Sekitar pukul 19.00 WIB warga mulai membubarkan diri, namun arus lalu lintas belum bisa dibuka untuk kendaraan roda empat.[]

Berita terkait
Kerusuhan Madina Kesalahan Pemda, Jangan Potong BLT
Kerusuhan dipicu pemotongan BLT di Mandailing Natal, Sumatera Utara merupakan kesalahan dari pemerintah daerah khususnya aparatur desa.
Dalang Rusuh di Madina Ditangkap, Warga Blokir Jalan
Polres Mandailing Natal, Sumatera Utara, menangkap tiga orang yang diduga kuat sebagai dalang dan provokator kerusuhan dan pembakaran mobil.
Rusuh Karena BLT, Mobil Wakapolres Madina Dibakar
Mobil Wakapolres Mandailing Natal dibakar warga saat melakukan aksi blokir jalan guna menuntut penjelasan soal BLT.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.