Medan - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) masih terus bekerja di lapangan guna mengumpulkan bukti-bukti terkait gas beracun dari PT SMGP (Sorik Marapi Gheotermal Power) yang merenggut lima nyawa warga Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumut, Komisaris Besar Hadi Wahyudi mengatakan, tim dari Polda Sumut terdiri dari tim KBR Brimob, Inafis, Puslabfor dan Krimum masih mengumpulkan bukti-bukti dari sekitar lokasi kejadian.
Sudah kondusif. Tim kami masih bekerja di lapangan, dan untuk progresnya nanti kami infokan
"Tim kami masih bekerja di lapangan guna mengumpulkan bukti-bukti dari sekitar lokasi kejadian, memeriksa saksi-saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP)," ungkap Hadi Wahyudi, Selasa, 26 Januari 2021.
Baca juga:
- Edy Rahmayadi Takut Salah Jawab Insiden Gas Beracun di Madina
- Pipa Gas Perusahaan Panas Bumi Bocor, 4 Warga Madina Meninggal
Menurut Hadi, situasi di sekitar lokasi kejadian sudah kondusif. "Sudah kondusif. Tim kami masih bekerja di lapangan, dan untuk progresnya nanti kami infokan," tutur Hadi.
Sebelumnya, sebanyak lima orang warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, meninggal akibat menghirup gas beracun dari PT SMGP pada Senin, 25 Januari 2021. Sedangkan puluhan lainnya dirawat intensif di rumah sakit.
Adapun korban meninggal masing-masing Suratmi, 46 tahun, Kaila Zahra, 5 tahun, Yusniar, 3 tahun, Dahni, 45 tahun, dan Sahrani, 15 tahun. Semuanya warga Desa Sibanggor Juli. []