Polda Jatim Periksa 16 Saksi Insiden di AMP Surabaya

Polda Jawa Timur secara maraton menyelidiki insiden di AMP Surabaya. Sebanyak 16 saksi sudah diperiksa.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat menemui pendeta Papua di Grahadi. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno).

Surabaya - Polda Jawa Timur secara maraton menyelidiki insiden di Asrama Mahasiswa Papua (AMP). Polisi telah memeriksa 16 saksi terkait insiden dugaan rasisme tersebut.

Kapolda Jatim, Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan mengatakan, pemeriksaan dilakukan dua tahap, yakni memeriksa sembilan orang sebagai saksi dari ormas, petugas kecamatan dan masyarakat setempat, pada Sabtu 24 Agustus 2019.

"Kami tangani pemeriksaan terkait ujaran rasisme. Ada sembilan orang sudah kami periksa. Dari ormas, dari petugas kecamatan, dan masyarakat setempat," ujar Luki Hermawan, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin 26 Agustus 2019.

Luki menjelaskan, hari ini polisi memeriksa tujuh orang berkaitan dengan kasus ujaran rasisme yang diduga dilakukan oleh sejumlah pihak, termasuk personel TNI.

Kasus bendera ini kasus inti, kasus awal sebelum terjadi masalah lain

"Kami lihat hasil pemeriksaan hari ini, kalau ada perkembangan, mengarah ke mana, nanti kami sampaikan," ujarnya.

Untuk kasus perusakan bendera Merah Putih ditangani Polrestabes Surabaya. Polisi sudah memeriksa 64 orang saksi. Dari jumlah itu 42 di antaranya mahasiswa asal Papua dari asrama,

"Kasus bendera ini kasus inti, kasus awal sebelum terjadi masalah lain," tegasnya.

Luki mengungkapkan bahwa mahasiswa yang diperiksa pada Sabtu 17 Agustus 2019 usai dipaksa ke luar oleh polisi dari asrama, semuanya menyatakan tidak tahu tentang perusakan bendera di depan asrama.

"Sisanya (22 orang) saksi dari masyarakat setempat dan ormas. Di antara mereka ada dua saksi inti," jelasnya.

Dua saksi inti yang dimaksud Kapolda adalah masyarakat setempat yang mengaku melihat pelaku perusakan bendera itu. Hanya saja mereka tidak mengenal siapa yang merusak bendera.

"Masalahnya itu terjadi pas Jumatan. Mereka (dua saksi inti) melihat ada orang masuk, mencabut bendera, matahin tiangnya, lalu dibuang. Tapi mereka tidak mengenal siapa orang itu. Ini yang masih kami dalami," pungkasnya.[]

Berita terkait
Buntut Rusuh di AMP Surabaya, 5 Anggota TNI Ditindak
Skorsing diberikan buntut insiden ketegangan di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) Surabaya.
Kodam Brawijaya Usut Keterlibatan TNI di AMP Surabaya
Kodam V/Brawijaya menyelidiki indikasi keterlibatan TNI dalam insiden di Asrama Mahasiswa Papua (AMP).
Kapolda: Dua Pelaku Perusakan Bendera di AMP Surabaya
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan menyebut dua pelaku perusakan bendera Merah Putih di depan Asrama Mahasiswa Papua.
0
SDR: Kenapa KPK Tak Kunjung Panggil Gubernur DKI, Dispora, Bank DKI & FEO
Sementara dalam kepentingan penanganan kasus dugaan korupsi, baik Mabes Polri dan KPK tentunya akan merujuk pada hasil pemeriksaan BPK.