Yogyakarta - Sudah tidak dibantah lagi pelaku begal menjadi musuh masyarakat, khususnya para pengendara sepeda motor maupun mobil. Hampir di sejumlah wilayah kasus pembegalan kerap terjadi.
Pelaku begal tidak hanya merampas barang berharga, tetapi melakukan aksi brutal dengan senjata tajam sehingga tak segan menghilangkan nyawa korban demi mendapatkan barang incarannya.
Baru-baru ini, di Kabupaten Bantul, Yogyakarta misalnya. Terjadi tindak kriminalitas pembegalan yang menimpa seorang perempuan paruh baya. Pelaku melancarkan aksinya kala mengendarai motor.
Baca Juga:
Akibatnya, barang berharga milik korban yang merupakan Guru SMA di Yogyakarta seperti handphone, dompet beserta uangnya yang tersimpan di dalam tas, dengan mudahnya berpindah begitu saja ke tangan pelaku. Korban juga jatuh tersungkur bersama sepeda motor Scoopy yang dinaikinya.
Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda DIY Komisaris Besar Polisi (KombesPol) Yuliyanto mengatakan, masyarakat harus meningkatkan lagi kehati-hatian saat berkendara. Karena pelaku kejahatan sebenarnya tidak memandang siapa korbannya.
“Korbannya siapa saja bisa artinya hal ini dapat menimpa guru, pelajar, IRT (ibu rumah tangga), bahkan polisi sekali pun,” kata KombesPol Yuliyanto saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat, 27 November 2020.
Menurut dia, ada beberapa tips yang dapat membantu atau setidaknya meminimalisir menjadi korban begal di jalanan. Pertama, saat sedang berkendara sendiri lebih baik menggunakan waktu jam sibuk. Seperti jam 07.00 sampai dengan 20.00 WIB. Di mana masih banyak pengendara yang berlalu lalang.
Korbannya siapa saja bisa artinya hal ini dapat menimpa guru, pelajar, IRT (ibu rumah tangga), bahkan polisi sekali pun.
Jangan melintasi di jalanan yang sepi apalagi malam hari yang notabenenya rawan kriminalitas. “Sebenarnya jalannya rawan atau tidak juga tidak menjamin aman. Namanya juga jambret jika ada kesempatan pasti melancarkan aksinya,” ujarnya.
Kedua, jangan memancing pelaku, yaitu hindari mengenakan perhiasan berlebihan. Pengendara juga mulai mengubah kebiasaan jangan meletakkan tas selempang di belakang tubuh atau di bawah kaki.
Baca Juga:
“Yang pasti barang berharga yang dibawa sebisa mungkin jangan mencolok. Dompet kalau bisa ditaruh bagasi motor, kenapa tidak? Kan lebih aman,” ucapnya.
Yuliyanto mengimbau agar masyarakat memahami modus-modus kejahatan para pelaku begal. Pengendara diminta lebih peka lagi saat berkendara. “Kalau ada gerak gerik yang mencurigakan dari pengendara lain, berhenti sejenak cari tempat yang ramai. Kalau orang tersebut betul mencurigakan langsung minta bantuan warga atau telepon kepolisian,” ucapnya.