Plengsengan di Malang Ambrol, 7 Bangunan Rusak Parah

Hujan dengan intensitas tinggi membuat aliran Sungai Brantas di Kelurahan Kota Lama, Kota Malang deras sehingga membuat plensengan ambrol.
Plengsengan di Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ambrol pada Senin 24 Februari 2020 sore. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang – Tidak kuat menahan derasnya aliran Sungai Brantas, Plengsengan atau tanggul penahanan sepanjang 25 meter di Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ambrol pada Senin 24 Februari 2020 sore. Akibatnya, tujuh bangunan yang berdiri di atasnya mengalami kerusakan parah.

Saksi warga Kelurahan Kota Malang, Sumaiyah mengatakan sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur beberapa wilayah di Malang Raya sejak pukul 12.00 Wib dan mulai reda pukul 15.00 Wib.

Kaget dan takut (plengsengan ambrol). Moro-moro (tiba-tiba) langsung ambrol.

Berbarangen dengan redanya hujan itu. Warga setempat tiba-tiba dikagetkan plengsengan yang diatasnya kurang lebih ada tujuh bangunan ambrol. Sontak, kejadian itu pun membuat takut warga disekitar lokasi kejadian. Apalagi, diatas plengsengan itu ada pohon besar yang juga ikut roboh ke Sungai Brantas.

”Kaget dan takut (plengsengan ambrol). Moro-moro (tiba-tiba) langsung ambrol (plengsengannya),” ujarnya Sumaiyah.

Dari data yang dihimpun Tagar, sebanyak tujuh bangunan terdampak, lima diantaranya adalah kamar mandi serta dua gudang yang digunakan warga sebagai kandang ayam. Ketujuh bangunan itu kondisinya rusak parah sebagian karena ambrol.

Meski demikian, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya, kerugian materil yang kurang lebih mencapai Rp 10 juta dengan melihat kerusakan bangunan yang terjadi.

Sementara itu, Camat Kedungkandang, Kota Malang Donny Sandito menyampaikan kepada warga agar waspada kembali terjadinya ambrol.

”Kami imbau, bangunan itu jangan ada di atas plengsengan, bahaya. Tapi, kami juga masih menunggu assestment dari BPBD Kota Malang bagaimana nantinya,” kata dia disela-sela meninjau kejadian ambrolnya plengsengan itu.

Namun, untuk antisipasi adanya plengsengan ambrol yang bisa saja terjadi lagi. Donny menyampaikan pihaknya akan mengosongkan bangunan-bangunan yang berada di sepanjang plengsengan tersebut.

Dia mencotohkan seperti bangunan kamar mandi. Menurutnya, air yang dihasilkan dari kamar mandi itu bisa meresap ke tanah. Sehingga membuat tanahnya basah dan plengsengan mudah rapuh ketika di terjang arus air sungai.

”Kita juga iimbau kepada RT ataupun warga setempat agar lebih waspada. Artinya, kalau ada retakann sedikit bisa segera memberitahukan untuk mencegah kejadian yang lebih besar,” tuturnya.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis. Pihak BPBD Kota Malang masih melakukan assessment dan melakukan pemotongan pohon yang roboh ke Sungai Brantas. []

Berita terkait
Mahasiswa Malang Nilai Omnibus Law Manjakan Investor
Mahasiswa Malang menilai RUU Omnibus Law dibuat dan dirancang hanya berpihak dan menguntungkan kepada investor dan korporasi.
Surabaya Berpotensi Gempa, BMKG Tambah Alat Sensor
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut Kota Surabaya mempunyai potensi terjadinya gempa bumi karena adanya patahan aktif.
Pabrik Jamu Kuat Ilegal di Surabaya Digrebek Polisi
Polisi menyebut tersangka membuat jamu kuat di Surabaya berdasarkan pengalamannya pernah bekerja di pabrik jamu di Jawa Tengah.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.