Plan Indonesia Cegah Covid-19 Bersama Penyandang Disabilitas

Plan Indonesia melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 bagi komunitas penyandang disabilitas di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Plan Indonesia melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 bagi komunitas penyandang disabilitas di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Plan Indonesia)

Atambua - Yayasan Plan Internasional Indonesia (Plan Indonesia) melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 bagi komunitas penyandang disabilitas di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Sosialisasi didukung Yayasan Pijar Timur Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Belu dilakukan di Kota Atambua.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Serafina, selaku ketua Persani (Perkumpulan Tuna Daksa Kristiani) Nusa Tenggara Timur, organisasi penyandang disabilitas yang menjadi mitra Plan Indonesia dalam pelaksanaan Proyek Winner (Women and Disability Inclusive and Nutrition Sensitive) di NTT.

Plan IndonesiaPlan Indonesia melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 bagi komunitas penyandang disabilitas di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Plan Indonesia)

Serafina mengatakan dampak pandemi Covid-19 sangat terasa bagi kelompok penyandang disabilitas. Ia mengatakan banyak di antara kelompok penyandang disabilitas tinggal di desa terpencil tidak memiliki pengetahuan tentang Covid-19 sehingga mereka tidak memahami cara pencegahannya.

“Saya mengapresiasi Plan Indonesia dan Pijar Timur dalam menjangkau kelompok marjinal pada kegiatan sosialisasi pencegahan Covid-19 ini sehingga mereka teredukasi dan turut mencegah penyebaran pandemi Covid-19,” ujar Serafina.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Kabupaten Belu, Jemy Boy Kotta, mengatakan di Kabupaten Belu saat ini terdapat 16 ODP, PDP tidak ada, orang selesai pemantauan berjumlah 50 orang, dan pelaku perjalanan beresiko sebanyak 455 orang.

Jemy mengatakan salah satu cara pencegahan Covid-19 bisa diterapkan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat atau STBM yang sudah ada sebelum pandemi.

“Teman-teman penyandang disabilitas silahkan menyampaikan kabar ini kepada teman-teman di luar sana terkait pencegahan Covid-19 melalui penerapan lima pilar STBM," kata Jemy.

“Masyarakat sebisa mungkin harus tinggal di rumah kecuali ada kegiatan mendesak yang harus dilakukan di luar rumah seperti membeli makanan dan obat-obatan. Jika terpaksa harus keluar rumah, harus mau menjaga jarak pada saat bertemu dengan orang lain untuk menghindari penularan Covid-19,” ujarnya.

Plan IndonesiaPlan Indonesia melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 bagi komunitas penyandang disabilitas di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Plan Indonesia)

Denny Rahadian, Winner Provincial Coordinator Plan Indonesia, mengatakan pencegahan penularan Covid-19 dapat dilakukan dengan menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat seperti Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

“Saat ini Plan Indonesia dan Pijar Timur telah melaksanakan Sosialisasi Covid-19 di 36 Desa di Kabupaten Belu dengan melibatkan unsur Tim STBM Puskesmas, TNI, dan Polri,” ujar Denny.

Sementara itu Vincentius Kia Beda, Direktur Yayasan Pijar Timur Indonesia berharap pelaksanaan sosialisasi pencegahan pandemi Covid-19 yang inklusif seluruh masyarakat termasuk kelompok marjinal bisa mendapatkan informasi yang benar tentang Covid-19. "Sehingga bisa membantu menekan kasus Covid-19 di Kabupaten Belu,” kata Vincent. []


Berita terkait
Cegah Covid-19, Plan Indonesia Bagikan 14.086 Hygiene Kit di NTT
Plan Indonesia melanjutkan tanggap pandemik Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Plan Indonesia Bantu Alat Kesehatan Cegah Corona di Lembata
Plan Indonesia bersama Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday melakukan penyuluhan dan memberi bantuan perlengkapan kebersihan diri di Lembata.
Plan Indonesia Helat Run For Equality Bagi Anak NTT
Kegiatan yang digagas Plan Indonesia tersebut bertujuan untuk membangun fasilitas air bersih untuk membantu masyarakat di Nusa Tenggara Timur.
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.