PKS Sarankan Jokowi Lockdown Parsial Daerah Covid-19

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mendorong agar Pemerintah Jokowi-Maruf melakukan lockdown parsial terkait Covid-19.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Mohamad Sohibul Iman. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mendorong agar Pemerintah Jokowi-Ma'ruf melakukan kebijakan lockdown secara parsial ke daerah-daerah yang sudah terpapar virus corona (Covid-19).

Dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Sohibul mengatakan telah terjadi lonjakan orang yang positif terinfeksi corona dari hari ke hari.

"Kalau kita amati tren kasus Covid-19 di Indonesia, terlihat terjadi lonjakan deret ukur bahkan eksponensial beberapa hari ini. Saya berharap Presiden Joko Widodo segera melakukan mitigasi cepat, dengan menetapkan lockdown parsial khususnya untuk daerah-daerah yang sudah terpapar Covid-19," kata Sohibul di Jakarta, Minggu, 15 Maret 2020.

Baca juga: Covid-19, Kenapa Harus Lockdown?

Lantas, dia menekankan pentingnya dilakukan serangkaian upaya untuk menekan risiko terpaparnya masyarakat akibat penyebaran virus asal Wuhan itu. Dia tidak menginginkan Covid-19 semakin meluas ke berbagai masyarakat di daerah yang belum terpapar.

"Harus ada tindakan cepat untuk melokalisir dan memitigasi penyebaran ini. Jabodetabek dan daerah-daerah destinasi wisata yang eksposure interaksi dengan wisatawan asing terutama dari Tiongkok harus menjadi prioritas pemerintah," ujarnya.

Mantan Wakil Ketua DPR ini menentang sikap Jokowi yang enggan transparan terhadap data tentang corona. Dia menyarankan, pemerintah sebaiknya jujur saja, membuka data tracing agar virus ini tidak kian meluas.

Sohibul juga mematahkan pernyataan Jokowi yang menyebut terbukanya data-data itu malahan membuat masyarakat jadi panik.

Justru di era media sosial ini, kata dia, sikap transparansi pemerintah akan membuat rakyat lebih waspada dan proaktif untuk ikut serta melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 sedari awal.

Saya berharap Presiden Joko Widodo segera melakukan mitigasi cepat, dengan menetapkan lockdown parsial

Baca juga: Seperti Korea Urus Corona, Indonesia Tak Mau Lockdown

"Sebaliknya, sikap kurang transparan pemerintah justru menimbulkan kegalauan di masyarakat, karena mereka juga punya akses informasi yang lain, sehingga menyebabkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat," ucapnya.

Selanjutnya, dia juga menyayangkan sikap elite yang mulai terlihat melindungi diri sendiri. Tak terkecuali di kantor-kantor elite itu dilakukan pengamanan yang tidak biasa, sementara masyarakat hanya disuruh tidak panik terhadap corona.

"Lho ada apa ini? Justru rakyat akan semakin panik melihat inkonsistensi pemerintah. Rakyat butuh kejujuran, keterbukaan, dan keteladanan dari para pemimpinnya. Sehingga rakyat bisa percaya diri menghadapi wabah ini," ujarnya.

Sohibul menghimbau agar masyarakat di seluruh Indonesia untuk bersikap proporsional dan tetap waspada serta menjaga diri, tanpa bersikap panik yang berlebihan.

"Tetap waspada, jangan panik," ucap Presiden PKS Sohibul Iman. []

Berita terkait
Jawa Timur Tak Butuh Status Lockdown Virus Corona
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan status Lockdown tak perlu dilakukan karena belum ada warga terinfeksi virus corona.
Cek Fakta: Bali Bakal Lockdown karena Virus Corona
Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan informasi mengenai adanya kebijakan lokcdown alias penutupan seluruh wilayah di Pulau Bali.
Pasien Corona Meninggal, Solo Tidak Lockdown
Gubernur Ganjar Pranowo memastikan Solo tidak lockdown meski ada satu pasien corona meninggal dunia.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.