Pipa PDAM Bocor, Kota Malang Krisis Air Bersih

Krisis air bersih di Kota Malang akibat kebocoran pipa milik PDAM yang berada di Jalan Raya Kidal, Tajinan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Dropping air bersih kepada warga di RT 9, RW 16 blok GA perumahan Bulan Terang Utama (BTU), Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang pada Selasa 14 Januari 2020. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang - Bocornya pipa transmisi berdiameter 500 mm milik PDAM Kota Malang mengakibatkan lima wilayah di Kota Malang krisis air bersih. Diketahui, pipa yang berada di Jalan Raya Kidal, Tajinan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang itu bocor sejak Sabtu 11 Januari 2020.

Informasi yang diperoleh Tagar, lima wilayah di Kota Malang yang terdampak bocornya pipa tersebut, yaitu Kecamatan Kedungkandang, Bumiayu, Sukun, Gadang dan Sawojajar. 

Kami sudah melakukan rekayasa jaringan dan mengurangi tekanan air.

Dari beberapa wilayah tersebut, kurang lebih ada 21 ribu sambungan rumah tangga yang terdampak kekurangan air. PDAM Kota Malang pun masih melakukan normalisasi hingga Selasa 14 Januari 2020.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Kota Malang, Nor Muhlas mengatakan untuk saat ini pihaknya sedang melakukan upaya perbaikan. Ditargetkannya, kurang lebih lima hari ke depan diharapkan air bisa kembali normal.

”Kami sudah melakukan rekayasa jaringan dan mengurangi tekanan air. Rekayasanya dengan cara mengambil dari sumber Wendit 1 dan sumber Wendit 2,” ujarnya, Selasa 14 Januari 2020.

Sementara itu, perihal bocornya pipa milik PDAM. Muhlas menjelaskan disebabkan tidak kuatnya pipa menahan beban. Dari pipa yang terpasang 10 bar, tidak sebanding dengan debit air yang masuk sekitar 12,67 bar.

”Karena itu, pipa tidak kuat dan jadinya pecah. Sehingga, terjadilah kebocoran itu,” terang pria yang sebelumnya juga pengurus Hippam Tirto Agung Wajak, Kabupaten Malang itu.

”Pipa ini kan bantuan Kementerian PUPR sejak tahun 2014 lalu. Jadi, kami yang merawatnya. Dan ini sudah lima tahun lebih, otomatis kekuatannya akan berkurang,” imbuh Muhlas.

Sebelumnya, pipa PDAM Kota Malang sudah terjadi beberapa kali mengalami kebocoran. Diantaranya pada Sabtu 11 Januari 2020 di Jalan Raya Kidal, Tajinan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Setelah dilakukan normalisasi pada hari juga. Namun, kobocoran kembali terjadi di lokasi yang sama dengan beda titik pada Minggu 12 Januari 2020. Normalisasi pun selesai pada hari itu juga.

Tak berhenti di sana, kebocoran pipa berdiameter 500 mm kembali terjadi pada Senin 13 Januari 2020. Tepatnya di daerah Pulungdowo. Sehingga, dampaknya pun semakin meluas ke lima wilayah di Kota Malang.

Hingga kini, saluran air PDAM di beberapa daerah tersebut belum maksimal setelah adanya normalisasi oleh PDAM Kota Malang. Sehingga, masyarakat harus dibantu dengan dropping air bersih dari truk tangki.

Krisis Air BersihDropping air bersih kepada warga di RT 9, RW 16 blok GA perumahan Bulan Terang Utama (BTU), Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang pada Selasa 14 Januari 2020. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Sementara itu, krisis air ini sendiri sudah mulai dirasakan sejak Jumat 10 Januari 2020. Hal tersebut diungkapkan beberapa warga perumahan Bulan Terang Utama (BTU), Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang yang juga terdampak.

”Jumat sudah mulai kerasa sebetulnya. Tapi, parahnya beberapa hari belakangan ini,” kata Dedy Setya Wibowo yang juga Ketua RT 9, RW 16 blok GA perumahan Bulan Terang Utama (BTU), Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang kepada wartawan.

Namun, untuk kejadian tersebut disebutkannya bahwa sudah berulang kali. Bahkan, kejadian pada Desember 2018 kemarin merupakan yang paling parah menurutnya.

”Sudah bebeberapa kali ini terjadi. Kami sebenarnya enggak mau. Tapi, ya bagaimana. Ini terulang terus,” tuturnya.

Untuk menanggulanginya, Dedy menyebutkan warga harus menunggu dropping dari pihak PDAM Kota Malang. Selain mengandalkan air dari sisa tandon yang dimiliki developer dan masjid di wilayah perumahan.

”Biasanya pagi dan sore ngambil air untuk ditandon. Selain itu, warga disini ya nunggu dropping dari PDAM itu,” tuturnya disela-sela menerima dropping air dari PDAM Kota Batu yang ikut membantu memberikan air bersih.

”Kita ada juga yang pakai air semalam yang dari PDAM. Itu kalau tangki belum datang,” imbuhnya. Dikatakan Dedy bahwa untuk wilayahnya kurang lebih ada 48 kepala keluarga (KK) yang terdampak.

Dia menambahkan, untuk dropping air dari PDAM Kota Malang memang tidak ada batasan. Artinya, warga dipersilahkan untuk mengambil berapapun air yang mereka butuhkan.

”Untungnya, enggak ada batasan (pengambilan airnya). Kita los (bebas) untuk mengambil berapapun yang kami inginkan,” terangnya.

Meski begitu, dia berharap dengan adanya kejadian ini tidak kembali terulang. Karena, adanya hal tersebut menggangu semua aktifitas rumah tangga warganya.

”Memang, untuk masalah pelayan sudah bagus. Tapi, selama ini untuk maintain di lokasinya itu yang kurang. Jadi, lebih di optimalkan lagi lah,” harapnya.

PDAM Se-Jatim Bantu Krisis Air Kota Malang

Disisi lain, untuk membantu dropping air kepada warga terdampak darurat air. PDAM Kota Malang meminta bantuan kepada PDAM di beberapa wilayah di Jawa Timur. Diantaranya Kabupaten Malang, Kota Batu, Tulungagung, Penorogo, Sidoarjo, Madiun dan beberapa daerah lainnya.

”Kurang lebih, untuk bantuan tangki yang ada sekarang sekitar 15-20 mobil dari PDAM se Jatim. Selain bantuan dari wilayah Batu dan PDAM Kota Malang sendiri,” kata Pengawas Pengerjaan PDAM Kota Malang, Lufi Herdono disela-sela dropping air di perumahan BTU Kota Malang.

Dalam teknisnya, setiap bantuan tersebut berbeda-beda waktunya. Namun, dia memastikan setiap hari selama kurang lebih 3 jam lamanya untuk proses dari satu tempat ke tempat lainnya.

”Dropping air ini akan dilakukan setiap hari sampai benar-benar saluran air di beberapa wilayah normal kemabali. Kurang lebih ya 3 jam-an lah setiap satu kampung selesai dan kita lanjut ke kampung lainnya,” ungkapnya. []

Berita terkait
Akan Ditutup Polda Jatim, Member MeMiles Merugi
25 member MeMiles mendatangi Polda Jawa Timur untuk meminta agar aplikasi MeMiles tidak ditutup, karena mereka merasa tidak dirugikan.
Nur Ahmad Syaifuddin Resmi Jabat Plt Bupati Sidoarjo
Nur Ahmad Syaifudin resmi menjabat menggantikan saiful Ilah sebagai Plt Bupati Sidoarjo setelah menerima surat tugas dari Gubernur Jatim.
Kasus MeMiles, Ello Penuhi Panggilan Polda Jatim
Musisi Marcello Tahitoe atau Ello memenuhi panggilan Polda Jatim dalam pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus investasi bodong MeMiles
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.