Bantaeng - Peristiwa unik mewarnai proses pemilihan kepala desa (Pilkades) Lonrong, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Pantauan Tagar, pilkades yang berlangsung pada Rabu 16 Oktober 2019, itu tak ubahnya sebuah acara festival sampai mengakibatkan beberapa meter poros Desa Lonrong terkena macet.
Bahu jalan mulai dari 10 meter sebelum kantor Desa Lonrong hingga kurang lebih 20 meter setelahnya dipadati warga setempat. Mereka berkumpul di sana sejak pukul tujuh pagi.
Ada yang memanfaatkan momen tersebut untuk berdagang, menjual kacang rebus, aneka gorengan, jagung rebus, minuman dingin, sampai balon-balon karakter yang sangat digemari anak-anak.
"Ka banyak orang jadi saya berjualan di sini," ucap Sannia (nama samaran) warga setempat yang turut meramaikan 'festival' pilkades tersebut dengan berjualan semangka atau mandike dalam bahasa setempat.
Kalau dihitung-hitung itu ada sekitar Rp 2 miliar uang terputar di sini
Motor-motor yang terparkir secara tidak beraturan, cukup membuat kendaran roda empat yang berlalu lalang di jalan poros tersebut kesulitan untuk melintas.
Ditambah lagi kerumunan orang-orang yang mayoritas lelaki, pemuda dan bapak-bapak, yang membentuk sebuah kelompok-kelompok tertentu.
Informasi diperoleh Tagar dari seseorang yang tak ingin disebutkan namanya, beberapa dari kelompok tersebut berkumpul sejak pagi menyaksikan proses pemilihan hingga penentuan hasil.
Rupanya ada yang melakukan taruhan, siapa yang calonnya terangkat sebagai kepala desa maka ia akan memenangkan sesuatu yang telah disepakati sebagai barang taruhan.
"Kalau dihitung-hitung itu ada sekitar Rp 2 miliar uang terputar di sini," kata sumber tersebut, sebut saja namanya Ali.
Pria yang mengaku sebagai warga Dusun Cambayya itu mengatakan, hal itu bukanlah sesuatu yang baru lagi. Namun, setiap kali pelaksanaan pilkades, taruhan adalah hal biasa yang terjadi.
"Macam-macam taruhannya, mulai dari uang, kendaraan sampai hewan ternak," lanjutnya.
Diketahui kali ini Pilkades Lonrong diikuti oleh dua orang calon kades. Mereka antara lain Muh. Sahid dan Paharuddin. []