PHI ke 92 Refleksi Perjuangan Perempuan Gelorakan Kesetaraan

Peringatan Hari Ibu (PHI) di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember. Kali ini mengangkat tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga. (Foto:Tagar/Info Publik)

Jakarta – Peringatan Hari Ibu (PHI) di Indonesia diperingati setiap 22 Desember setiap tahunnya. PHI kali ini mengangkat tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”. PHI, merupakan momentum untuk merefleksikan perjuangan perempuan, baik di masa dulu, masa kini, dan masa mendatang.

Kesetaraan pun, patut digelorakan. Sebab, sebagai sosok yang berdaya dan tangguh, kaum perempuan telah menjadi sumber kekuatan bangsa. Sejak dahulu, kaum perempuan turut berjuang dalam upaya merebut, mempertahankan, serta mengisi kemerdekaan dan membangun peradaban masyarakat Indonesia maupun dunia.

Mari perempuan Indonesia tunjukan ide-ide, pemikiran, dan kreatifitas sebagai senjata pamungkas untuk menghadapi segala tantangan. Selamat Hari Ibu. Perempuan Berdaya, Indonesia Maju.

“Peringatan Hari Ibu yang kita rayakan hari ini adalah momentum bagi kita semua untuk merefleksikan semangat perjuangan para perempuan di masa lalu. Perempuan selalu hadir dan berperan aktif, serta berjuang dalam berbagai peristiwa besar di Indonesia. Keberhasilan perempuan dalam mendukung kemajuan bangsa sangat nyata terlihat, bahkan sebelum Indonesia meraih kemerdekaan,” tutur Ibu Wakil Negara Republik Indonesia, Wury Ma’ruf Amin pada acara Puncak PHI ke-92 Tahun 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Selasa, 22 Desember 2020.

Wury Ma’ruf Amin menjelaskan, kaum perempuan telah bahu-membahu sejak zaman dahulu kala bersama kaum laki-laki demi membawa bangsa Indonesia menuju pintu kemerdekaannya. Tanggal 22 Desember sendiri, dipilih sebagai Hari Ibu bukan tanpa alasan. Tetapi, mengacu pada hari pertama Kongres Perempuan Indonesia I, yaitu 22 Desember 1928. Kongres inilah yang menjadi tonggak kaum perempuan untuk kembali mengukuhkan semangat dan tekadnya dalam mendorong kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, para perempuan menunjukan kepahlawanannya khususnya dalam sektor ekonomi. Ini dibuktikan saat Indonesia mengalami krisis moneter berat tahun 1998, perempuan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berhasil memulihkan ekonomi bangsa.

Melihat hal ini, Wury berpesan agar semangat gerakan pemberdayaan perempuan di Indonesia harus bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan perempuan pada khususnya, dan bangsa Indonesia pada umumnya. Selain itu, Wury mengajak seluruh masyarakat Indonesia menyatukan persepsi bahwa sudah bukan saatnya perempuan tertinggal dari laki-laki.

Pada rangkaian acara PHI Ke-92 ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga juga ingin kembali menggelorakan semangat kesetaraan gender, perjuangan, dan potensi perempuan-perempuan Indonesia agar menjadi inspirasi bangsa menuju Indonesia maju.

“Saya tidak lelah selalu mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menggelorakan semangat kesetaraan di manapun kita berada. bagi Saudara-Saudaraku, para perempuan di seluruh Indonesia, tanamkanlah dalam diri dan pemikiran, bahwa kalian adalah sosok yang kuat, tangguh, dan berdaya. Sosok yang berani bermimpi dan mampu mewujudkannya. Abaikan mereka yang berkata sebaliknya, karena sejarah telah membuktikan begitu banyaknya kiprah dan sumbangsih perempuan bagi nusa dan bangsa,” jelasnya.

Perempuan memiliki kualitas yang berharga, terutama dalam sulitnya situasi pandemi Covid-19 ini, perempuan adalah penjaga keluarga. Oleh sebab itu, menurut Menteri Bintang perempuan sebagai ibu, istri, maupun dirinya sendiri adalah sosok yang mulia.

Namun sayang, kekuatan-kekuatan perempuan ini jarang mendapat perhatian. Padahal, dengan jumlahnya yang mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia, perempuan merupakan sumber kekuatan bangsa.

Tak lupa dalam kesempatan ini, Menteri Bintang memberikan apresiasi kepada para perempuan inspiratif, diantaranya Puan Maharani, Sri Mulyani, Retno Marsudi, Ida Fauziyah, Siti Nurbaya Bakar, Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, dan Mooryati Soedibyo.

Selanjutnya, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati sebagai salah satu perempuan inspiratif versi Kemen PPPA, menyampaikan bahwa perempuan hebat melahirkan generasi hebat.

“Selamat Hari Ibu Ke-92. Ibu saya adalah seorang pendidik. Beliau memberikan kepercayaan diri kepada anak-anaknya, bahwa anak laki-laki dan perempuan memiliki potensi, masa depan, dan kesempatan yang sama. Perempuan yang terus melakukan upaya untuk meningkatkan pendidikannya memberikan dampak yang luar biasa bagi anak-anaknya dan bagi masyarakat, bahkan bangsa,” ucap wanita yang biasa disapa Ani ini.

“Jadilah para perempuan yang mampu memberikan contoh, bahwa sebagai perempuan kita tidak kenal menyerah, memiliki cita-cita yang sama, memiliki niat yang mulia untuk berkontribusi secara maksimal, dan teruslah mendidik putra dan putri anda untuk menjadi generasi yang memahami keadilan gender,” tambahnya.

Selain Menkeu, Menteri Bintang juga mengapresiasi perempuan inisiator dari berbagai provinsi, diantaranya Nurmawalati dari Aceh (Pendiri Taman Baca "Seribu Bintang"), Herlita Jayadianti dari DIY (Pendiri Sekolah Gajahwong), Ni Made Laba Dwikarini dari Bali (Pendiri Yayasan "Bali Kumara"), Masriyah dari Kalimantan Selatan (Pendiri Sekolah Beriman), Testi Tapat dari Kalimantan Timur (Pelopor Bank Sampah Ramah Lingkungan (RAMLI)), Empriani Maria Ina Magi dari Nusa Tenggara Timur (Pendiri Sekolah Alam Dyatame).

Apresiasi ini, diberikan lantaran mereka terbukti sebagai perempuan dari manapun berada, entah dari kota, desa, maupun pelosok terdalam Indonesia, dan dari latar belakang apapun juga dapat bermimpi dan mewujudkannya melalui kerja keras dan sikap pantang menyerah. Berkat perjuangan, upaya, dan langkah yang mereka gagas, akhirnya bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar dan mengubah hidup orang lain menjadi lebih baik.

“Mari perempuan Indonesia tunjukan ide-ide, pemikiran, dan kreatifitas sebagai senjata pamungkas untuk menghadapi segala tantangan. Selamat Hari Ibu. Perempuan Berdaya, Indonesia Maju,” sebut Menteri Bintang.

Acara Puncak PHI kali ini juga menampilkan tarian daerah meskipun dilakukan secara virtual, juga pembacaan puisi, penampilan dari penyanyi dan influencer cilik, Shanna Shannon, serta virtual fashion show busana karya perancang busana Indonesia dan tentu saja tanpa mengurangi makna Hari Ibu.

Sementara dalam acara berbeda, Kemen PPPA bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) juga akan melakukan kolaborasi dengan menyelenggarakan berbagai webinar dalam rangka menyambut PHI, dan program acara "Senyum Ibu Pertiwi" yang akan tayang di salah satu televisi swasta nasional, malam ini pukul 20.00 WIB. [Adv]

Berita terkait
Menteri PPPA: Jangan Lupakan Sejarah Perjuangan Perempuan
Menteri PPPA Bintang Puspayoga meminta kepada seluruh pihak agar tidak melupakan perjuangan perempuan Indonesia.
Upaya Kemen PPPA Maksimalkan Peranan Perempuan Indonesia
Berbagai upaya dilakukan Kementerian PPPA dalam memaksimalkan peranan perempuan di Indonesia agar mampu bersaing dan berkarakter kuat.
Kementerian PPPA: Waspada Kekerasan Berbasis Gender
Kemen PPPA mengimbau agar setiap pihak waspada terhadap Kekerasan Berbasis Gender (KBG) di masa pandemik.
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).