Menteri PPPA: Jangan Lupakan Sejarah Perjuangan Perempuan

Menteri PPPA Bintang Puspayoga meminta kepada seluruh pihak agar tidak melupakan perjuangan perempuan Indonesia.
Menteri PPPPA, Bintang Puspayoga (Foto:Tagar/kemenpppa.go.id)

Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Bintang Puspayoga meminta kepada seluruh pihak agar tidak melupakan perjuangan perempuan Indonesia. 

"Sejak dahulu pun perempuan telah menjadi garda terdepan bangsa. Perjuangan perempuan pejuang kemerdekaan ini juga menjadi bukti dan motivasi bagi kita, agar tidak hanya menjadi penikmat pembangunan, namun juga bisa berkontribusi dalam pembangunan itu sendiri," ujar Menteri Bintang. 

Belum lama ini, Bintang Puspayoga mengunjungi salah satu pejuang perempuan yang dimiliki Indonesia. Yakni Sumartini Tjokrodimulyo perempuan berusia 92 tahun), sosok yang ikut terlibat peristiwa Bandung Lautan Api. 

Di hadapan Menteri PPPA, Sumartini menceritakan bagaimana ia bergerilya di jamannya. Ia bercerita dengan fasih dan mengingat kenangan masa lalu yang masih membekas sampai saat ini. 

"Dahulu para muda-mudi merebut kemerdekaan dari penjajah tanpa pamrih, maju di garda terdepan penuh dengan percaya diri dan hanya tekad merdeka atau mati. Hal tersebut bukan hanya slogan, namun telah bergelora di dalam hati," kata dia.

Selain Sumartini, juga ada Truus Iswarni perempuan berusia 91 tahun. Salah satu pelaku sejarah yang ikut berjuang merebut Hotel Oranje (saat ini bernama Hotel Majapahit) dari penjajah Belanda pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Sumartini dan Truus merupakan anggota Wirawati Catur Panca yang merupakan wadah bagi kelaskaran perempuan pejuang 1945.

Sejak dahulu pun perempuan telah menjadi garda terdepan bangsa. Perjuangan perempuan pejuang kemerdekaan ini juga menjadi bukti dan motivasi bagi kita

Kunjungan ke para pejuang perempuan merupakan bagian dari rangkaian Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-92 Tahun 2020. Menteri Bintang menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud sinergi bersama antara Kemen PPPA dengan organisasi perempuan, dan dunia usaha untuk memberikan perhatian bagi para pejuang perempuan.

Hal ini sesuai dengan hakikat makna Hari Ibu yang sesungguhnya, bahwa Hari Ibu bukan hanya sebagai mother’s day. Hari Ibu menurut Menteri Bintang adalah hari dimana masyarakat Indonesia mengapresiasi dan meneladani perjuangan kaum perempuan pada tahun 1928, tahun dimana Kongres Perempuan Pertama digelar dan menjadi dasar penetapan Hari Ibu.

"Hari Ibu merupakan peringatan momentum perjuangan pergerakan perempuan di Indonesia. Hari Ibu adalah hari bagi semua perempuan, hari kita semua. Perempuan pejuang kemerdekaan menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia. Apa yang kami berikan tentu tidak sebanding dengan kiprah dan pengorbanan para perempuan pejuang, sehingga kami saat ini bisa menikmati udara kemerdekaan," katanya. 

Atas keterlibatan dan keberaniannya, Sumartini dianugerahi Piagam Penghargaan dan Medali Pejuang Angkatan 45 dan Satya Lencana Perang Kemerdekaan. Sementara itu, Truus Iswarni dianugerahi Tanda Jasa Perang Kemerdekaan, Bintang Gerilya, dan Tanda Kehormatan Veteran RI. [Adv]

Baca juga:

Berita terkait
Upaya Kemen PPPA Maksimalkan Peranan Perempuan Indonesia
Berbagai upaya dilakukan Kementerian PPPA dalam memaksimalkan peranan perempuan di Indonesia agar mampu bersaing dan berkarakter kuat.
Kemen PPPA Gelar Bazar Virtual Dukung Perempuan Berwirausaha
Bazar Virtual Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-92 Tahun 2020 digelar sebagai wujud dukungan Kemen PPPA terhadap perempuan pelaku wirausaha.
Kementerian PPPA: Waspada Kekerasan Berbasis Gender
Kemen PPPA mengimbau agar setiap pihak waspada terhadap Kekerasan Berbasis Gender (KBG) di masa pandemik.
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.