Samosir - Pemerintah Kabupaten Samosir membatalkan rencana membuka sekolah dengan belajar tatap muka yang semula dilakukan pada Senin, 13 Juli 2020 mendatang. Pembatalan menyusul ditemukannya satu personel dari KPUD positif Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir, Rikardo Hutajulu menyampaikan pembatalan rencana belajar tatap muka tersebut.
Dia mengatakan, seyogiaynya sekolah mulai dari SD, SM hingga SMA se-Kabupaten Samosir sudah mulai belajar di kelas. Urung setelah temuan kasus pasien positif corona, seorang petugas panitia pemungutan suara atau PPS yang akan bertugas dalam Pilkada 2020.
"Setelah berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Samosir, kami menunda anak-anak untuk masuk sekolah tatap muka selama dua minggu ke depan, sejak 13 Juli nanti," ujar Rikardo, Rabu, 8 Juli 2020 di Pangururan.
Hasil koordinasi memang ditunda untuk pelajar masuk sekolah
Dia mengatakan, pertimbangan pengunduran selama dua minggu menyesuaikan dengan waktu mulai dirawatnya pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Tarurung sejak 6 Juli hingga 14 hari ke depan
"Namun bila situasi Covid-19 tetap memburuk, kami akan menunda untuk seluruh pelajar masuk sekolah sampai waktu yang tidak ditentukan," terangnya.
Sementara ini, ujar Rikardo, proses belajar mengajar tetap berlangsung melalui sistem daring.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Samosir, Rohani Bakara mengiyakan adanya penundaan belajar tatap muka sekolah pasca temuan kasus positif pertama di wilayah itu.
"Hasil koordinasi memang ditunda untuk pelajar masuk sekolah tetapi secara teknisnya silakan ditanyakan kepada Kadis Pendidikan Samosir ya," ujarnya.
Sebelumnya dikabarakan, Gugus Tugas Covid-19 Samosir menyatakan satu warga positif Covid-19 setelah dilakukan tes cepat molekuler.
Pasien tersebut berinisial WNS, perempuan berusia 40 tahun. WNS mengikuti tes massal di RSUD dr Hadrianus Sinaga, bersama ratusan petugas PPS lainnya.[]
