Petani Magelang yang Gagal Panen Dapat Rp 40,2 Juta

Tanaman padi seluas 6,7 hektar yang rusak di Kabupaten Magelang mendapat klaim asuransi sebesar Rp 40,2 juta.
Bupati Magelang Zaenal Arifin menyerahkan uang klaim asuransi usaha tani padi kepada para petani. (Foto: Tagar/Ambar)

Magelang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang menyerahkan klaim asuransi usaha tani padi (AUTP) kepada petani setempat senilai Rp 40,2 juta. Uang tersebut merupakan pengganti kerugian gagal panen atas kerusakan tanaman padi seluas 6,7 hektar dari 3.354 hektar lahan yang diajukan sepanjang tahun 2019.

"Ini merupakan bukti bahwa kami berempati terhadap petani manakala mengalami musibah yang disebabkan oleh kerusakan hama penyakit, kekeringan maupun bencana alam," tutur Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kabupaten Magelang, Pratomo Subroto, Rabu, 22 Januari 2020. 

Terkait hal itu, Pemkab Magelang melalui Disperpa terus mendorong para petani untuk mengikuti program AUTP. Bukan tanpa alasan, program tersebut dinilai dapat memberikan perlindungan kepada petani. Lewat penyerahan uang klaim AUTP oleh kepala daerah diharapkan ada peningkatan kepesertaan petani di AUTP. 

Ini merupakan bukti bahwa kami berempati terhadap petani manakala mengalami musibah yang disebabkan oleh kerusakan hama penyakit, kekeringan maupun bencana alam.

Untuk diketahui, melalui AUTP, para petani dapat terlindungi dari risiko ketidakpastian. AUTP menjamin petani mendapatkan modal kerja untuk usaha tani dari klaim asuransi. Dari jaminan perlindungan ini, petani dapat membiayai tanam di musim berikutnya.

"Jadi pemberian uang klaim asuransi usaha tani padi disertai bantuan alat mesin pertanian ini bertujuan untuk memotivasi pengelolaan alat mesin pertanian yang lebih baik serta mendorong petani untuk ikut program AUTP," jelas dia.

Di tahun 2020 ini, lanjut Pratomo, Kementerian Pertanian akan ada program baru yaitu, Komando Strategi Pembangunan Pertanian atau Kostrad Tani yang kegiatannya mirip dengan program Binmas pada tahun 1980-an. Dimana di dalam pembangunan, pertanian berperan mengoptimalisasi tugas komando di tingkat kecamatan.

"Ini akan segera kami tindak lanjuti di setiap kecamatan di Kabupaten Magelang," imbuhnya.

Sementara, Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan, pertanian merupakan sektor penting yang harus disiapkan untuk menjaga kedaulatan pangan di wilayahnya. Sekaligus untuk menambah kesejahteraan masyarakat Kabupaten Magelang yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.

"Memasuki musim penghujan ini saya berharap bisa terus didorong untuk luas tanah pertanian, sehingga bisa meningkatkan produktivitas pertanian," ucap Zaenal. []

(Solikhah Ambar P)

Baca juga: 

Berita terkait
Di Jawa Tengah, Pertanian Kena Puso Dapat Asuransi
Pemprov Jawa Tengah menanggung premi asuransi untuk lahan pertanian yang gagal panen karena puso.
Petani Bantaeng yang Gagal Panen Dapat Asuransi
Gagal panen yang mengancam petani di Bantaeng, Sulsel, ditanggulangi dengan asuransi pertanian. Klaim sudah dibayarkan kepada petani
Petani Jawa Tengah Keluhkan Langkanya Pupuk Subsidi
Sejumlah petani dari Jawa Tengah mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubdisi. Mereka akhirnya beli pupuk mahal demi menjaga kualitas tanaman.