Petani Keluhkan Kualitas Bibit dari Pemkab Humbahas

Petani bawang putih di Humbahas keluhkan kualitas bawang putih yang bibitnya diberikan pemerintah.
Petani bawang putih Humbahas M Manullang. (Foto: Tagar/Dedy Simbolon)

Humbahas- Petani bawang putih di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara mengeluhkan kualitas bawang putih yang bibitnya diberikan pemerintah. Kualitasnya lebih rendah dibanding bawang putih impor.

Selain benih, mereka juga mengeluhkan harga jual yang tidak sesuai harapan janji Pemkab Humbang Hasundutan sebelumnya.

Seperti pengakuan M Manullang (63) warga Siboronboron, Kecamatan Dolok Sanggul, Sabtu 22 Juni 2019. Pria yang akrab dipanggil Pak Monica ini menyebut, pasca panen, kualitas bawang yang dihasilkannya kurang bagus. Bawang kondisinya basah dan lembab.

Baca juga: Tahanan Kabur 2 Tahun, IPW: Copot Kapolres Humbahas

Setelah itu harga jual juga anjlok yakni Rp 12 ribu per kilogram (Kg). Padahal, Pemkab Humbang Hasundutan awalnya berjanji siap menampung seharga Rp 40 ribu per Kg.

"Saat panen, kita berharap untung. Namun kita tawarkan ke dinas pertanian, jawabannya akan ditampung. Tapi sampai sekarang tak ada kejelasan," katanya di Dolok Sanggul.

Tak hanya itu, bawang dengan benih dari pemerintah itu juga tak diminati warga untuk dikonsumsi, konon lagi untuk dijadikan percontohan bibit.

"Karena harga jual tidak ada, kita coba kirim ke Pekanbaru karena diminta. Ternyata keluarga kita di sana juga tidak berminat," katanya.

Sementara, tambah suami boru Nababan ini, pasca panen bawang putih hasilnya tidak sebanding dengan biaya yang dia keluarkan. Mulai, mulsa, pupuk hingga perawatan panen.

"Kalau dari pemerintah hanya bibit dan kompos yang dikasih, sisanya kita melanjutkan. Biaya yang kita keluarkan sudah Rp 5 juta untuk seluas dua rante," katanya.

Kendati demikian, Manullang mengaku pasrah dengan harga jual bawang dan sekarang tidak bisa menutupi biaya yang dikeluarkannya.

Parahnya lagi, akibat harga jual tidak ada, persoalan itu menjadi pertengkaran mulut antara dia dengan istrinya.

Baca juga: Rektor Unita Juga Kesalkan Sikap Pemkab Humbahas

Sebelum mengikuti program pemerintah ini, Manullang mengaku selalu menghasilkan bawang berkualitas dari pertanian yang dikelolanya.

"Padahal sebelum kita mengikuti program ini, hasil pertanian yang kita kelola memuaskan. Tapi karena ada janji-janji kita ikuti, jadinya seperti ini," ucapnya.

Dia berharap, dalam kondisi ini pemerintah bisa mengambil solusi. Karena, masih banyak petani yang mengeluh kondisi tersebut, namun enggan menyampaikan ke publik.[]

Berita terkait