Semarang - Budayawan Supriyanto GS atau akrab disapa Prie GS meninggal dunia pada Jumat pagi, 12 Februari 2021. Ia dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota 2, Manyaran, Kota Semarang, Jawa Tengah, usai ibadah Jumat atau sekira pukul 13.00 WIB.
Prie GS merupakan budayawan kelahiran Kendal 56 tahun yang lalu. Almarhum tinggal di Jalan Candi Kalasan Selatan 2 No 1003, Kelurahan Kalipancur, Ngaliyan, Semarang. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Columbia Asia.
Suasana duka menyelimuti proses pemakaman di Bergota 2. Keluarga, tetangga, teman dekat maupun kawan sesama budayawan dan seniman terlihat tak mampu menyembunyikan kesedihannya. Isak tangis mewarnai prosesi penurunan jenazah ke liang lahat.
Kalimat terakhir dari bapak untuk anak-anaknya, anak-anakku bapak minta maaf.
Jelang meninggal dunia, budayawan santri mantan jurnalis ini sempat meninggalkan pesan terakhir ke keluarganya. Anak kedua almarhum , Maulana Gibran, mengingat betul pesan kalimat yang disampaikan oleh sang ayah.
"Kalimat terakhir dari bapak untuk anak-anaknya, anak-anakku bapak minta maaf," kata dia menirukan kalimat ayahnya.
Maulana menyebut kondisi ayahanya sempat membaik usai mendapat perawatan di rumah sakit. "Kondisi bapak sempat membaik, tapi Allah berkehendak lain," ujarnya.
Salah satu sahabat Prie GS, Maston membenarkan almarhum meninggal karena serangan penyakit jantung. Ia mengaku kaget atas berpulangnya sahabat lantaran sebelumnya tak pernah ada keluhan sakit.
"Berawal kemarin Rabu siang, 10 Januari 2021. Saat itu beliau sedang duduk di sofa rumahnya. Namun kemudian almarhum jatuh dan pingsan. Kemudian pihak keluarga membawa ke RS Columbia Asia," kata pria yang juga Ketua Theater Lingkar Semarang ini.
Baca juga:
- Ridwan Saidi Budayawan Betawi yang Sering Bikin Heboh
- Seniman Wayang Orang Jadi Penjual Tape Ketan di Cilacap
- Lagu Lathi Dianggap Syirik, Budayawan Jawa: Kenthir
Di matanya, Prie GS punya andil besar dalam perkembangan kebudayaan Tanah Air, terutama di Kota Semarang. "Beliau ini sering mengadakan diskusi seperti perpolitikan maupun kebudayaan yang ada di Indonesia," sebutnya.
Rasa kehilangan juga disampaikan masyarakat sekitar domisili Prie GS. Ketua RT 1 RW 13 Kalipancur, Sumiharso menyatakan almarhum merupakan sosok panutan dalam kehidupan sosial di masyarakat. Prie GS dikenal baik dan ramah dengan tetangga.
"Beliau orangnya ramah, suka bercanda, pokoknya baik orangnya," ucapnya. []