Pesan Sri Sultan Mengikis Yogyakarta Darurat Klitih

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyebut aksi klitih disebabkan permasalahan anak di keluarga. Mendorong mewujudkan keluarga tangguh sangat penting.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X usai melantik dan mengukuhkan Kepala Perwakilan BKKBN DIY Ukik Kusuma Kurniawan di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Jumat 7 Februari 2020. (Foto: Tagar/Hidayat)

Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan aksi klitih yang kembali marak di Yogyakarta akhir-akhir ini, lebih disebabkan permasalahan anak di keluarga. Pemda DIY saat ini sedang menyusun rumusan ketahanan keluarga atau keluarga tangguh.

"Seperti yang saya utarakan Yogyakarta darurat klitih, misalnya. Dari survei itu, (klitih) karena (anak) kurang perhatian dari orang tua dan sebagainya," kata Sultan saat melantik dan mengukuhkan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY Ukik Kusuma Kurniawan di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Jumat 7 Februari 2020.

Raja Keraton Yogyakarta ini mengungkapan faktor perhatian keluarga terutama orang tua sangat penting. Alasannya sebagian pelaku klitih berasal dari keluarga yang secara ekonomi cukup baik. Buktinya para pelaku klitih rata-rata melakukan aksinya dengan sepeda motor. Artinya kepemilikan sepeda motor sebagai sarana melancarkan aksi klitih di jalanan.

"Rata-rata kan (pelaku klitih) dengan sepeda motor. Jadi, pikiran saya itu bukan orang miskin, tapi menengah ke atas," kata Ngarsa Dalem, sapaan lain Sri Sultan HB X.

Menurut Sultan, orang tua harus bisa menjaga dan mengontrol kebebasan anak. "Bapak ibu alasannya sibuk, padahal kan punya handphone untuk berkomunikasi. Semua sekarang punya handphone, untuk orang tua sekadar say hello, atau menanyakan kabar ke anak. Kan tidak pernah begitu, jadi ya ada kemungkinan dia lepas," ujar Sultan.

Rata-rata kan (pelaku klitih) dengan sepeda motor. Jadi, pikiran saya itu bukan orang miskin, tapi menengah ke atas.

Pada kesempatan itu, Sultan meminta BKKBN DIY bisa ikut mengambil peran dalam menangani permasalahan klitih atau kenakalan remaja di jalanan. BKKBN harus terjun langsung dan menggali akar masalah ke ranah keluarga, tidak sekadar di permukaan.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengaku sangat prihatin dengan kasus klitih di Yogyakarta yang seolah tidak pernah berakhir. BKKBN harus mengambil peran mewujudkan indeks pembangunan keluarga yang terfokus pada tiga keywords tentram, mandiri dan bahagia.

Mantan Bupati Kulon Progo ini mengungkapkan membangun keluarga tidak terencana dengan baik menjadi sumber persoalan. "Keluarga dengan jumlah anak banyak dan tidak terurus itu menjadi sumber malapetaka. Ya, sumbernya adalah keluarga yang tidak harmonis," tuturnya.

Menurut Hasto, BKKBN juga harus memberi perhatian kepada anak dari keluarga broken home. "Jadi mereka (anak broken home) harus kita tolong. Saya ingin sekali membangunnya dari hulu. BKKBN ini kan punya bina keluarga remaja, ini perannya sangat penting," kata dia.

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Ukik Kusuma Kurniawan mengaku siap menjalankan amanat Sri Sultan HB X untuk terjun langsung ke ranah keluarga dan masyarakat. Salah satu mengatasi masalah kekerasan jalanan yang melibatkan anak remaja memang menyelesaikan persoalan di dalam keluarga.

Dia mengatakan BKKBN harus bisa terjun langsung ke masyarakat. BKKBN punya ranah pembangunan keluarga dengan memberikan wadah konsultasi. "Itu jadi obsesi saya. Harus disusur keluarganya. Sekarang yang harus dipikirkan bagaimana baiknya ke depan," ungkapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Fakta di Balik Aksi Klitih di Yogyakarta
Mayoritas orang tua di Yogyakarta tidak tahu anaknya pelaku klitih. Mereka bahkan mengelak. Orang tua baru tahu dan kaget saat ditangkap polisi.
Pelajar Bantul Pelopori Gerakan Anti-Klitih
Pelajar Banguntapan, Bantul, Yogyakarta mendeklarasikan geraka anti-klitih. Mereka berharap sekolah lain juga melakukan deklarasi serupa.
Kata Kapolda DIY tentang Penanganan Klitih
Kapolda DIY Irjen Pol Asep Suhendar menyebut klitih menjadi tanggung jawab bersama. Polisi sudah melakukan tindakan di lapangan.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.