Sleman - Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Inspektur Jenderal Polisi Asep Suhendar mengajak penanganan aksi klitih atau kejahatan jalanan di Yogyakarta menjadi tanggung jawab bersama. Dari kepolisian, Asep menyebut pihaknya telah melakukan tindakan di lapangan.
"Tapi dalam teori polisi itu ada yang namanya teori balon. Balon itu panjang kalau dipencet di bagian kiri dia pasti lari ke kanan, begitu pun sebaliknya. Kita kenceng dia sembunyi, kita kendor dia pasti muncul," kata Asep, Selasa 4 Februari 2020.
Asep mengatakan, pihaknya sebetulnya telah melakukan penindakan. Kurun waktu Desember 2019-Januari 2020, ada lima kasus yakni satu kasus di Kulon Progo dan empat kasus di Sleman. Seluruh pelaku disebutnya telah ditangkap. "Penanganan secara hukum dilakukan sesuai aturan," katanya.
Sementara dari hasil pemetaan, polisi telah mengidentifikasi wilayah-wilayah yang rawan klitih atau kenakalan remaja. "Ada wilayah yang memang rawan kenakalan remaja. Di Sleman, Bantul, Kota Yogyakarta. Sebetulnya anggota sudah tahu di mana titik-titik mereka kumpul, rute-rute mereka," katanya.
Menurut Asep, penanganan kenakalan remaja termasuk klitih ibaratanya semacam fenomena gunung es. Setiap ada penangkapan pelaku, nanti muncul yang baru.
Di Sleman, Bantul, Kota Yogyakarta. Sebetulnya anggota sudah tahu di mana titik-titik mereka kumpul, rute-rute mereka.
"Karena kalau pelaku yang ini ditangkap, muncul generasi baru. Penanganannya kalau gunung es yang ada di laut, penanganan kita hanya di puncaknya, sedangkan di bawah laut itu belum tertangani. Jadi perlu penanganan dari seluruh stakeholder," ucap Asep.
Polda DIY sendiri juga telah menggelar focus group discussion (FGD) bersama Pemda DIY dan pihak terkait. FGD tersebut membahas bagaimana mencari solusi penanganan klitih. Dari FGD itu di harapkan ada konsep besar bagaimana menangani klitih bersama-sama.
"Sengaja mengundang seluruh stakeholder untuk sama-sama merumuskan, memberikan masukan ide-ide bagaimana penanganan klitih ini yang menjadi musuh bersama. Karena selama ini yang ditanya itu hanya polisi, sebetulnya semua stakeholder, semua pihak yang harus turun tangan," ujarnya. []
Baca Juga:
- Aksi Klitih Kembali Melukai Korban di Sleman
- Sikap Ojek Online Soal Aksi Klitih di Yogyakarta
- Ojek Online Jadi Korban Klitih di Sleman