Yogyakarta - Presiden Joko Widodo memberikan langsung bantuan kepada pelaku usaha mikro di Gedung Agung Yogyakarta, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta pada Jumat, 28 Agustus 2020 sekitar pukul 13.45 WIB. Sebelum memberi bantuan presiden (Banpres) produktif usaha mikro, Jokowi meresmikan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo pukul 09.00 WIB.
Jokowi mengatakan, banpres produktif usaha mikro diberikan karena usaha mereka terdampak Covid-19. Banpres diberikan kepada pelaku usaha mikro dan kecil untuk semua bidang usaha.
“Yang hadir di Gedung Agung Yogyakarta, ada pedagang minuman, bakpia, peyek, buah, tukang tambal ban, angkringan, persewaan sound system, dan pengusaha laundry,” kata Jokowi dalam siaran daring melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 28 Agustus 2020.
Baca Juga:
Jokowi menegaskan,Bbanpres produktif usaha mikro sebesar Rp 2,4 juta harus digunakan untuk modal usaha. “Jangan malah dibelanjakan hal lain,” ungkapnya.
Menurut Jokowi, pandemi Covid-19 terjadi di 215 negara di seluruh negara. Dampak langsung dari pandemi ini terjadi di sektor kesehatan dan ekonomi. “Semua pengusaha baik skala kecil atau besar, mau negaranya maju maupun tertinggal juga terdampak Covid-19,” katanya.
Jangan malah dibelanjakan hal lain.
Meski keadaan ekonomi sedang sulit, katanya, masyarakat Indonesia harus tetap semangat dan kerja keras. “Itu kuncinya,” ujarnya.
Adapun upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 antara lain bantuan langsung tunai (BLT), BLT desa, subsidi listrik, bantuan sembako, subsidi bunga, hingga subsidi gaji.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menargetkan sebanyak 12 juta pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak Covid-19 mendapat banpres produktif usaha mikro senilai Rp 2,4 juta.
Baca Juga:
Pada kesempatan yang sama, seorang penerima banpres asal Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Tumbaryani merasa senang mendapat banpres. Uang banpres akan digunakan untuk modal usaha. “Uangnya untuk tambah-tambah modal usaha,” kata Tumbaryani yang berjualan wingko dan bakpia.
Dia mengakui akibat pandemi Covid-19 omzet dagangannya menurun. “Sebelum ada corona kemarin dalam satu hari saya bisa dapat Rp 500 ribu, sekarang hanya sekitar Rp 40 sampai Rp 50 ribu,” jelasnya.
Tumbaryani dikabari dari salah satu bank milik negara bahwa ia berhak mendapat bantuan banpres. Meski begitu, sampai saat ini uang Rp 2,4 juta masih belum ia ambil. “Uangnya masih ada di bank,” imbuhnya. []