Pertamina Sumbang PAD 171,3 Miliar untuk Aceh

Periode Januari hingga Juli tahun ini, Pertamina MOR I membukukan setoran PBBKB kepada Aceh senilai 171,3 miliar rupiah.
Salah satu SPBU di Aceh menempelkan spanduk tentang pemasangan stiker. (Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh - Pertumbuhan ekonomi Aceh, meski terdampak pandemi, masih lebih baik dibanding nasional. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh yang dirilis Agustus lalu, untuk triwulan kedua tahun 2020 ini, pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh turun 1,82 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pandemi C-19 memaksa mobilitas masyarakat berkurang. Imbauan tinggal dan bekerja dari rumah, berimbas pula pada penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di awal masa pandemi. Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mencatat penurunan konsumsi BBM sempat menyentuh angka 30 persen.

Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR I, M. Roby Hervindo menyebutkan, kendati demikian, Pertamina tetap berupaya memberikan kontribusi optimal bagi Pemerintah Provinsi Aceh. Salah satunya melalui sumbangsih pada pendapatan asli daerah lewat setoran Pajak Bahan Bakar Kendaraan (PBBKB) di Provinsi Aceh.

“Periode Januari hingga Juli tahun ini, Pertamina MOR I membukukan setoran PBBKB kepada Aceh senilai 171,3 miliar rupiah. Hal tersebut tertuang dalam hasil rekonsiliasi yang dilakukan oleh Pertamina MOR I dengan Badan Keuangan Daerah Propinsi Aceh pada rapat daring bulan Agustus lalu,” ujar Roby Hervindo, Kamis, 1 Oktober 2020.

Menurutnya, dampak pandemi pada sektor transportasi, menjadi penyebab setoran PBBKB Januari-Juli 2020 turun tipis 5,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun laju penurunan dihambat dengan tren positif meningkatnya konsumsi bahan bakar berkualitas.

"Hingga Juli 2020, porsi konsumsi Pertamax cs meningkat ketimbang Premium. Jika dibandingkan periode sama 2019, konsumsi Pertamax cs bertambah empat persen. Sebaliknya konsumsi Premium turun 12,5 persen. Ini berkontribusi besar bagi PBBKB, karena nilai pajak Pertamax cs lebih besar dibanding Premium," tutur Roby.

Periode Januari hingga Juli tahun ini, Pertamina MOR I membukukan setoran PBBKB kepada Aceh senilai 171,3 miliar rupiah.

Ia menjelaskan, apabila tren positif meningkatnya konsumsi Pertamax cs ini dapat terus dipertahankan, tak mustahil setoran PBBKB juga akan bertumbuh. Apalagi sejak diterapkannya program pemasangan stiker sebagai identitas kendaraan yang berhak mengkonsumsi BBM subsidi di wilayah Aceh.

Ia menambahkan, Pertamina mencatat sekitar sebulan sejak diterapkannya program pemasangan stiker di Aceh, konsumsi rerata harian Pertamax cs mengalami peningkatan. Sebaliknya konsumsi Premium mengalami penurunan mencapai 4,3 persen jika dibandingkan sebelum program pemasangan stiker.

“Dampak program stiker, kami melihat ada perubahan perilaku konsumsi ke arah BBM berkualitas. Pergeseran konsumsi 95 persen ke Pertamax, 5 persen ke Pertamax Turbo. Itu sebabnya Pertamax Turbo mengalami kenaikan tertinggi 27 persen, disusul Pertamax yang naik 14 persen, kemudian Pertalite naik tipis 0,5 persen dibandingkan sebelum program pemasangan stiker,” kata Roby.

Selain itu, kata Roby, tren positif serupa juga terjadi pada segmen BBM diesel. Peningkatan tertinggi terjadi pada Dexlite yang mencapai 124 persen. Disusul Pertamina Dex yang naik 44 persen dibandingkan sebelum program.

Menurut Roby, ini menandakan program stiker mulai menunjukkan dampak positif. Pergeseran konsumsi dari BBM subsidi dan Premium, menggambarkan masyarakat mampu yang tak mau ditempel stiker, beralih menggunakan BBM berkualitas.

“Tentunya ini akan membawa dampak positif bagi konsumen, karena mesin kendaraan lebih awet dan efisien. Impak lainnya, mendorong perekonomian Aceh melalui setoran PBBKB,” ujarnya. []

Berita terkait
Banda Aceh Godok Qanun Cagar Budaya, Selesai Akhir Tahun
Adanya Qanun (Raqan) Pelestarian Situs Sejarah dan Cagar Budaya situs bersejarah di Kutaraja akan memiliki payung hukum yang jelas.
Pakaian Pernikahan di Banda Aceh Harus Sesuai Adat Syariat
Pemerintah Kota Banda Aceh terus berupaya mengembangkan adat sesuai dengan syariat Islam.
944 Warga Aceh Tamiang Alami Gangguan Jiwa
Jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sedikit naik dari tahun sebelumnya, yakni 2019 yang hanya berjumlah 904 orang.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)