Banda Aceh - Persiraja Banda Aceh memanaskan persaingan di Wilayah Barat Liga 2 setelah meraih kemenangan kedua. Dalam duel di kandang sendiri di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Selasa 2 Juli 2019 malam WIB, Perserang Perserang Serang 2-1.
Kemenangan berturut-turut menjadikan Persiraja menduduki peringkat lima dengan poin enam. Sebelumnya, mereka kalah 0-1 oleh Persibat Batang dan kemudian menang 2-1 atas tuan rumah PSPS Riau.
Perolehan poin Persiraja sama dengan Persita Tangerang dan PSMS Medan. Namun Persiraja kalah selisih poin dengan Persita. Sebaliknya, Laskar Rencong unggul selisih poin dibandingkan PSMS.
Sementara, pimpinan klasemen dikuasai PSCS Cilacap yang menjadi satu-satunya tim yang meraih poin sempurna di tiga pertandingan pertama. Kini, PSCS memiliki poin sembilan setelah mengalahkan tuan rumah Aceh United 3-1.
Kami punya masalah kualitas pemain. Ada beberapa pos yang dipaksakan diisi pemain yang bukan pada posisinya. Ini menjadikan kami bermain terbuka dengan kualitas yang ada
Pertandingan Persiraja melawan Perserang sendiri berjalan keras dan wasit beberapa kali mengeluarkan kartu kuning untuk kedua tim. Saking kerasnya permainan tersebut, pelatih Perserang Jaya Hartono menyebutnya seperti bertanding di hutan.
Di laga itu, Persiraja baru bisa membobol gawang tim tamu di menit 41. Gol tuan rumah dihasilkan oleh Assanur Rijal.
Setelah gol itu, Persiraja tetap berusaha menekan pertahanan Perserang. Hanya, serangan mereka masih gagal memberikan gol. Namun usaha mereka tetap tak sia-sia. Di menit 75, tendangan tendangan keras Andre Abubakar sukses menembus gawang Perserang.
Satu-satunya gol tim tamu diciptakan Sumarna pada masa tambahan waktu. Pemain bernomor punggung 16 itu menciptakan gol cantik melalui tendangan bebas.
Pelatih Persiraja, Hendri Susilo merasa puas dengan kemenangan ini. Meski menang, ia mengakui permainan pemain asuhannya masih kurang maksimal. Ini tidak terlepas dari upaya dirinya memaksakan pemain mengisi sejumlah posisi yang kosong agar tim bisa bermain terbuka.
"Kami punya masalah kualitas pemain. Ada beberapa pos yang dipaksakan diisi pemain yang bukan pada posisinya. Ini menjadikan kami bermain terbuka dengan kualitas yang ada," kata Hendri.
Sementara, pelatih Jaya Hartono mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan wasit. Menurut dia wasit terkesan melindungi pemain tuan rumah.
Mantan pelatih Persib Bandung ini juga menyoroti kerasnya pertandingan, terutama pada babak pertama. Hal itu menyebabkan pemainnya tidak bisa mengembangkan permainan.
"Babak pertama seperti sepak bola di hutan, Ini sudah bukan lagi bermain bola karena sangat brutal. Kami baru bisa menikmati pertandingan pada babak ke dua," kata Jaya. []
Baca juga:
