Perpanjangan PSBB Surabaya Raya, Pemkot Ikut Pemprov

Pemerintah Kota Surabaya pun menyerahkan keputusan perpanjangan PSBB ke Pemprov Jatim.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Surabaya M Fikser. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Rencana perpanjangan penerapaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Surabaya Raya masih dibahas di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Pemerintah Kota Surabaya pun menyerahkan keputusan perpanjangan PSBB ke Pemprov Jatim.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Surabaya M Fikser mengatakan saat ini Pemprov Jatim masih membahas rencana perpanjangan PSBB untuk di Gedung Grahadi. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya ini mengaku belum mengetahui mekanisme perpanjangan PSBB.

Kita semua mengikuti apa yang sekarang dirapatkan di Grahadi.

"Saya sampai sekarang belum tahu mekanismenya seperti apa. Sampai sekarang pemerintah kota patuh dan taat. Ngikuti (Pemprov Jatim), enggak ono (tidak ada) yang bandel," ujarnya di Kantor Balai Kota Surabaya, Sabtu, 9 Mei 2020.

Ia kembali menegaskan keputusan perpanjangan PSBB diserahkan ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Ia menegaskan Pemkot Surabaya terus berjuang untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Kita semua mengikuti apa yang sekarang dirapatkan di Grahadi. Yang jelas, kita lakukan berjuang yang terbaik untuk warga Surabaya," tuturnya.

Beberapa upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya adalah menjalani kerja sama dengan rumah sakit swasta untuk penambahan kamar. Selain itu, ada memberikan pinjaman 120 tempat tidur kepada rumah sakit swasta untuk kebutuhan pasien warga Surabaya.

"Ini ada tiga (rumah sakit swasta) yang sudah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kota terkait dengan penambahan kamar. Mereka akan membangun rumah sakit darurat," tuturnya.

Pemkot Surabaya pun memberikan fasilitas yakni percepatan proses perizinan, komitmen untuk retribusi dan lain-lain.

"Ini kita yang sedang bicara. Yang penting dia (rumah sakit swasta) bisa menampung warga Surabaya," kata dia.

Selain itu, Pemkot Surabaya sudah melakukan rapid test terhadap 4.550 orang dan sebanyak 1.083 orang sudah menjalani swab gratis.

"Tes yang sudah kita lakukan ada 1.083 swab itu, senilai Rp 1,650 juta, gratis dibiayai Pemkot Surabaya. Kita kerja sama dengan RSUA. Biayanya ditanggung pemkot

Kami dapat 4.550 rapid test itu dapat dari CSR, APBD, dan Kemenkes," ucapnya.

"Jadi dari 1.083 swab yang dilakukan, sudah keluar di Maret sampai April dari 230 orang hasilnya 61 positif Covid-19, sisanya negatif. Lalu data swab juga tanggal 1 sampai 8 Mei 805 orang hasilnya yang baru keluar 48 positif Covid-19, sisanya belum," ujar mantan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya ini.

Ia pun memperkirakan beberapa hari ke depan pemerintah pusat mengumumkan adanya penambahan.

"Kita berdoa hasilnya negatif. Tapi kalau ada lonjakan tiba-tiba dengan angka ini yang kami bilang. Kami sudah lakukan upaya memutus mata rantaim" tuturnya. []

Berita terkait
Khofifah Sepakat Malang Raya Ajukan PSBB ke Menkes
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku pengajuan PSBB di Malang Raya akan dikirim ke Menkes paling cepat Sore ini atau besok pagi.
FKM Unair Sarankan PSBB Surabaya Raya Diperpanjang
FKM Unair mengusulan perpanjangan PSBB karena penularan Covid-19 terjadi tidak hanya pada masa inkubasi yakni 14 hari.
Pasien Corona Bertambah, RSUA Surabaya Kewalahan
Kondisi RSUA Surabaya saat ini sudah penuh dan tidak mampu menampung pasien Covid-19 rujukan dari rumah sakit lain.
0
Pengamat Nilai KPK Beri Harapan Tindak Lanjuti Penyelidikan Formula E
Gengan diperiksanya Gatot juga bisa memberikan informasi yang berarti dalam penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.