Jakarta - Tidak seperti kebanyakan penyakit, kutil kelamin tak memiliki gejala awal dan sulit dibedakan dari sekadar jerawat atau benjolan pada area organ intim termasuk dubur dan anus, yang dapat disebabkan karena kebiasaan seksual, merokok, hingga minuman alkohol.
"Tidak bergejala, tidak perih, tidak gatal, tetapi mudah menular. Tidak fatal, tidak membuat penderita meninggal tetapi berdampak psikologis seperti malu, marah, cemas dan tidak percaya diri," ujar dokter spesialis kulit dan kelamin dari klinik Pramudia, dr Anthony Handoko, SpKK, FINSDV di Jakarta, dilansir Antara.
Menurut dia, penyebab utamanya adalah HPV (Human papillomavirus). Ada 10 tipe HPV yang menyebabkan kutil kelamin.
Mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah, memiliki riwayat penyakit infeksi menular seksual, terbiasa merokok dan mengonsumsi alkohol berisiko terkena penyakit kutil kelamin.
Dari 10, lanjutnya, ada dua yang lebih populer mengakibatkan kutil pada kelamin yakni tipe 6 dan 11. Sama seperti virus pada umumnya, HPV penyebab kutil kelamin menyerang tidak memandang gender.
Pada pria, area yang umum terserang kutil yakni pubis (area rambut tumbuh) pada kelamin, kepala penis, lubang penis, buah zakar, hingga anus.
Sementara pada perempuan, penyakit ini ditemukan pada pubis, labium mayora, labium minora, vulva, vagina, serviks, selangkangan, hingga anus.
"Bentuknya datar tapi timbul, misalnya di batang kemaluan, di selangkangan bisa juga menonjol atau bentuk spiky. Ada juga yang berbentuk seperti kembang kol. Yang sering tak disadari itu yang bentuknya flat," ujar Anthony.
Mengenai penularan, Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Klinik Pramudia, dr Dian Pratiwi kutil kelamin bisa diderita siapapun yang sudah aktif berhubungan seksual, meskipun dia hanya melakukannya dengan satu orang.
"Mengapa? Karena partnernya mungkin tidak berhubungan dengan satu orang. Orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala. Karena tidak semua orang terinfeksi HPV gejalanya bisa dilihat dengan mata," kata dia.
Dengan begitu, cara penularan terbanyak penyakit ini adalah melalui hubungan seksual walaupun tidak ada penetrasi.
"Gejala muncul hitungan minggu, bulan atau bahkan tahunan sejak periode hubungan seksual," tutur Dian.
Menurut Dian, mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah, memiliki riwayat penyakit infeksi menular seksual, terbiasa merokok, dan mengonsumsi minuman beralkohol berisiko juga terkena penyakit kutil kelamin. []