Peremajaan Vagina, Ada Masalah Medis atau Ingin Otot Kelamin Kencang?

Peremajaan vagina dilakukan beberapa artis, untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas hidup wanita.
Peremajaan vagina dilakukan beberapa artis, untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas hidup wanita.

Jakarta, (Tagar 28/11/2018) - Peremajaan vagina sudah tidak asing lagi di telinga. Apalagi beberapa artis seperti Nikita Mirzani atau Dewi Persik melakukan perawatan itu. Banyak orang melakukan perawatan yang sama karena terinspirasi kedua artis itu, sementara lainnya ingin mempercantik diri agar makin lengket dengan pasangan.

Ahli kebidanan dan kandungan di Bamed Women's Clinic, dokter Ni Komang Yeni Dhanasari SpoG mengakui klinik tempatnya praktik banyak menangani fenomena peremajaan vagina tersebut. Banyak alasan perempuan melakukan peremajaan vagina karena ingin memperbaiki otot di kelaminnya agar kencang kembali, tak sedikit juga karena terjangkit masalah kewanitaan, dan tren ikut-ikutan. 

"Karena melihat si artis mengerjakan hal tersebut lalu ingin seperti artis itu. Padahal begitu kami lihat ternyata tidak perlu," kata dr. Yeni dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/11).

Menurut Yeni, peremajaan vagina biasanya dilakukan karena indikasi medis, bukan hanya karena alasan estetika. Indikasi medis yang dimaksud adalah sensasi berhubungan seksual yang berkurang akibat vagina longgar, nyeri saat berhubungan akibat vagina kering, mudah mengompol ketika batuk dan tertawa.

Jika pasien ingin melakukan peremajaan vagina, sebaiknya memastikan terlebih dahulu segala sesuatu yang berhubungan dengan prosedur yang dilakukan. Mulai dari memastikan peralatan yang digunakan, latar belakang dokter yang menangani, hingga sejauh mana pengalamannya.

"Konsultasi merupakan hal yang wajar dilakukan dokter dan pasien. Hal tersebut harus dilakukan, agar pasien yakin ditangani oleh tenaga yang ahli dan kompeten di bidangnya," tutupnya. (Reza Antares P) []

Berita terkait
0
Ukraina dan Moldova Resmi Sebagai Kandidat Anggota Uni Eropa
KTT Uni Eropa akhirnya memberikan status “kandidat resmi“ kepada Ukraina dan Moldova yang disebut sebagai momen unik dan bersejarah