Permohonan Maaf Bagas Pujilakono kepada Ni'matul Huda

Bagas Pujilaksono Widyakanigara dosen UGM menyatakan permohonan maaf atas tulisan yang menimbulkan kesalahpahaman pada Nimatul Huda dari UII.
Nimatul Huda (duduk kiri) dan Bagas Pujilaksono (duduk kanan). (Foto: Tagar/Dok Pribadi)

Jakarta - Dosen Universitas Gadjah Mada sekaligus Ketua Dewan Pakar Seknas Jokowi, Bagas Pujilaksono Widyakanigara, menyampaikan permohonan maaf kepada Ni'matul Huda dan Universitas Islam Indonesia (UII). Permohonan maaf untuk tulisan opini berjudul Gerakan Makar yang menimbulkan kesalahpahaman.

Tulisan opini tersebut dimuat di Tagar, 28 Mei 2020.

"Perlu saya tegaskan di sini, bahwa saya sama sekali tidak ada niatan menyerang kehormatan Ibu Ni'matul Huda dan UII," kata Bagas melalui keterangan tertulis diterima Tagar, Kamis, 2 September 2021.


Saya berjanji, di kemudian hari untuk lebih cermat dan jeli dalam membuat tulisan, sehingga tidak menimbulkan kesalahanpahaman yang tidak perlu, pada pihak-pihak lain yang tidak saya maksudkan.


"Bersama dengan ini, dengan itikad baik, dan ketulusan, keikhlasan hati, saya memohon maaf kepada Ibu Ni'matul Huda atas munculnya tulisan tersebut yang telah menimbulkan kesalahpahaman," tuturnya.

Bagas Pujilaksono Widyakanigara mengakui dirinya tidak cermat sehingga menimbulkan kesalahpahaman dengan Ni'matul Huda.


Baca juga: Opini Tandingan Ni’matul Huda terhadap Opini Bagas Pujilaksono: Gerakan Makar


"Saya mengakui tidak cermat saat membuat tulisan dan tidak berkomunikasi terlebih dahulu dengan Ibu Ni'matul Huda, sebagai narasumber seminar, yang ternyata berujung kesalahpahaman."

"Saya berjanji, di kemudian hari untuk lebih cermat dan jeli dalam membuat tulisan, sehingga tidak menimbulkan kesalahanpahaman yang tidak perlu, pada pihak-pihak lain yang tidak saya maksudkan. Terima kasih," tutur Bagas.

Kesepakatan damai antara Bagas Pujilaksono Widyakanigara dan Ni'matul Huda berlansung di kantor Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) UII, Yogyakarta, Kamis, 2 September 2021.

Bagas Pujilaksono Widyakanigara didampingi Penasihat Hukum dari Kagama: Romulo Silaen, Mandela Sinaga, dan Chitto Chumbadrika.

Sementara, Ni'matul Huda, civitas akademika Fakultas Hukum UII didampingi Penasihat Hukum dari LKBH UII. []


Baca juga

Berita terkait
Opini: Muhammad Kece
Muhammad Kece akhirnya ditangkap Bareskrim Polri atas unggahannya yang sangat menistakan agama Islam.
Opini: Korupsi Bisa Meruntuhkan Bangsa
Saya kagum pada anak muda ini namanya Ayang Utriza berani, kritis dan cermat Indonesia membutuhkan banyak anak muda sepertinya. Bagas Pujilaksono.
Opini: “Ibu Menaker Seharusnya Melibatkan LKS Tripnas (!)”
Seluruh pemangku kepentingan seharusnya diajak bicara oleh Kemnaker mengantisipasti dampak PPKM Level 1-4 ini.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.