Perjalanan Penuh Misteri Sang Pengendara di Bantaeng

Cakir, seorang petualang di Bantaeng. Ia suka melakukan perjalanan jauh dengan motor. Perjalanan yang diliputi pengalaman-pengalaman ganjil.
Cakir, sang pengendara asal Makassar, saat dalam perjalanan di suatu daerah. (Foto: Dok Pribadi)

Bantaeng - Seorang teman membagikan kisah misteri yang kerap ia alami selama turing. Namanya Cakir, bukan nama asli, ia sebenarnya tidak berniat menutupi identitas, hanya saja ia memilih pakai nama samaran dalam cerita yang ia bagikan. 

Pemuda berusia 27 tahun asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ini kerap seorang diri berkendara lintas daerah, lintas provinsi. Ia senang menyebut diri seorang rider atau pengendara. Menurutnya dengan berkendara dari satu tempat ke tempat lain, banyak hal bisa ditemukan. Hal-hal yang mungkin ia takkan temui kalau hanya menghabiskan waktu dengan berdiam diri di rumah. Berbagai karakter manusia dan tempat-tempat seru. Sampai pada cerita ketika ia diganggu penunggu atau makhluk astral di suatu daerah yang ia lintasi.

Minggu pagi, 15 Desember 2019, ia mengirimkan pesan lewat Instagram. Katanya sudah cukup lama ia memperhatikan unggahanku yang sering membagikan cerita berbau mistis. Akhirnya pada kesempatan itu ia menghubungiku. Sepanjang yang kutahu tentangnya, Cakir adalah tipe orang yang cuek, atau lebih tepatnya tidak terlalu peduli pada hal-hal yang belum dianggapnya penting. Seaneh apa pun itu, jika hal tersebut tidak terlalu mengusiknya, ia akan menganggapnya angin lalu.

Cakir senang bepergian sejak masih kecil. Pernah suatu waktu, semasa duduk di bangku kelas dua sekolah dasar, ia membuat bingung orang sekampung. Waktu itu ia bepergian menggunakan sepeda.

"Dulu saya pernah bikin heboh satu kampung pas libur kenaikan kelas, saat itu saya naik kelas 3 SD. Selama tiga hari saya tidak pulang ke rumah, dikira hilang padahal saya pergi kemping. Ada tempat baru yang saya temukan itu sekarang jadi tempat wisata," tuturnya.

Ia sejak kecil senang bepergian tanpa tujuan. Kadang sekadar berjalan menikmati suasana, seberapa pun jauhnya. Berawal dari pengendara sepeda, hingga saat ini ia menggemari mesin Suzuki. Meski mungkin kerap berhadapan dengan hal ganjil berbau mistis, ia akan tetap berjalan, berkendara selagi bisa, sejauh yang ia mampu.

Pas magrib berhenti di tepian jalan lalu mendengar azan, itu nikmat sekali rasanya.

Sang PengendaraRizal, salah satu rekan Cakir yang pernah ia temani mengalami kejadian mistis. (Foto: Dok Pribadi)

Serasa Membonceng Seseorang

"Pernah satu kali motor saya tiba-tiba berat seperti ada yang kubonceng di belakang," kata Cakir.

Waktu itu ia dalam perjalanan ke daerah bernama Luwuk, hujan baru saja berhenti, jalan aspal yang dilintasi masih basah. Tiba-tiba ia merasa motornya berjalan melambat karena satu beban yang berat. Padahal sebelumnya normal saja. Lagipula, ia tidak sedang membonceng siapa pun. Namun ia merasa motornya benar-benar seolah tertindih beban berat. Dan setelah berjalan berat sepanjang kurang lebih 1 kilometer, motornya kembali normal. Ia berhenti di sebuah warung untuk istirahat, berpikir dirinya sungguh kelelahan.

Di warung makan itu ada seorang pemotor juga yang lagi turing seperti dirinya. Mereka duduk berhadapan dan orang tersebut menyapanya. 

"Eh bro, pengendara Satria Fu yang tadi ya? Mau ke mana? Loh kok sendiri saja. Boncengannya yang tadi ke mana? Lain kali kalau bonceng orang tua, jangan lupa dipakaikan helm juga. Apalagi jalur lintas provinsi seperti ini rawan kecelakaan," kalimat ini dilontarkan orang tersebut pada Cakir. Ia hanya bisa tertegun. Siapa yang dimaksud orang tua yang diboncengnya, padahal sejak awal ia turing sendiri. Batinnya.

Namun ia tak mengulik banyak tentang hal itu. Bahkan hingga kini, Cakir dan orang tersebut masih sering berkomunikasi. Namanya Hamdan, anggota komunitas motor Yamaha di Makassar. Ia tak ada keinginan mencari tahu jawab atas pertanyaan yang dilontarkan Hamdan itu.

Bertemu Masjid Gaib di Tengah Hutan

Misteri lain ketika ia dan seorang teman bernama Rizal dalam perjalanan dari Kendari menuju Bombana, Sulawesi Tenggara. Senja hari, mereka masih menuju tujuan di Padang Savana di kawasan taman nasional Rawaopa. Mereka singgah di masjid terdekat untuk salat Magrib. Di sini Cakir menyaksikan hal-hal tidak wajar. 

"Ini masjid besar tapi letaknya jauh dari pemukiman penduduk, di antara hutan. Di dalam masjid sejuk sekali rasanya. Tempat wudunya juga indah seperti ditata arsitek profesional. Pokoknya itu masjid indah sekali. Di dalam masjid ada orang tua yang cara berpakaiannya aneh. Kami salat bertiga, beliau yang jadi imam. Cara baca doanya terkesan lucu, saking anehnya saya lihat Rizal kayak menahan tawa," kenang Cakir.

Tak habis pikir ia dengan keadaan itu. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Namun, baru sejauh kurang lebih 50 meter, ia ingat tas kecil berisi safety tools tertinggal. Mereka lantas memutar arah berniat kembali ke masjid. Di situlah mereka benar-benar terkejut. Karena mereka berdua yakin tidak hilang atau salah arah, tapi nyatanya masjid besar tadi tak ditemukan lagi. Hilang bak ditelan bumi.

Pada waktu bingung itulah, seorang perempuan yang kemungkinan adalah warga setempat lewat, menanyakan apa yang mereka cari. Setelah keduanya memaparkan kejadian yang dialami, perempuan itu bergidik merinding dan mengatakan hal-hal yang lebih aneh lagi.

"Di sekitar sini memang sering kedengaran azan tapi tidak ada masjid. Masjid terdekat dari sini jaraknya 10 kilometer," kata perempuan itu.

Cakir dan rekannya Rizal dibuat melongo atas penuturan tersebut. Namun, belum lagi hal rumit itu terjawab, sebuah kejutan menyambut mereka pada pagi hari. Saat berada di penginapan, tepatnya di atas meja, mereka menemukan barang yang dicari. tas kecil berisi safety tools. Benar-benar kejadian di luar nalar. Tapi itulah yang mereka alami.

Penampakan Perempuan Melompat ke Jurang

Ada satu pengalaman lagi yang katanya tak pernah ia ceritakan sebelumnya pada siapa pun. Kejadiannya sekitar September 2018. Waktu itu, Cakir sedang dalam perjalanan dari Kendari menuju Kolaka. Minggu subuh sekitar pukul 3 dini hari. Jaraknya sekitar 28 kilometer sebelum memasuki Kolaka. Di sebuah jalur terjal dan berkelok. Tepatnya di sebuah jembatan.

Sinar lampu motornya menyorot sebuah jembatan yang berada di jalur yang menikung tajam. Jaraknya tak terlalu jauh sehingga ia mampu melihat dengan jelas apa yang ada di hadapannya. Di jembatan itu, ia melihat sosok perempuan berdiri dan tiba-tiba melompat ke jurang. Spontan ia menghentikan laju motor dan mencari arah menuju bawah jembatan. Namun kosong. Sampai di bawah jembatan ia tak menemukan siapa pun.

Sosok yang ia lihat begitu nyata, membuatnya sejenak menghentikan langkah di sana. Ia menunggu pagi dan hari menjadi lebih terang. Ia masih penasaran dengan kejadian yang ia alami itu.

Hingga matahari perlahan menerangi, ia berjalan menyisiri sungai kering di bawah jembatan itu. Ia masih mencari-cari sosok perempuan di sana. Namun tak ditemukan. Baik jejak darah atau jejak langkah kaki pun tak ada di sana. 

"Di bawah jembatan itu langsung jurang sedalam 20 meter," kata Syawal kepada Tagar melalui pesan via Instagram.

Begitulah beberapa kisah yang sempat ia ceritakan. Ketika ditanya mengapa ia tetap menyenangi turing hingga saat ini bahkan setelah mengalami kejadian-kejadian aneh seperti itu. Apakah ia benar-benar tidak memiliki rasa takut atau jera sedikitpun?

Cowok tinggi berbintang taurus itu berkata, "Tidak ada yang kita takutkan. Saya suka jalan sore tepatnya setelah waktu asar, lalu menjelang magrib. Pas magrib berhenti di tepian jalan lalu mendengar azan, itu nikmat sekali rasanya." []

Baca cerita lain:

Berita terkait
Rekam Jejak Raja Keraton Agung Sejagat di Purworejo
Parade bregada Keraton Agung Sejagat di Purworejo viral. Masyarakat resah. Kemudian raja dan permaisurinya ditangkap. Siapa sosok raja itu?
Cuaca Ekstrem dan Muram di Kampung Nelayan Tegal
Musim angin baratan dan sedimentasi sungai jadi musuh para nelayan tradisional di Tegal, Jawa Tengah.
Kuliner WKT Bantaeng Bertahan Karena Pelanggan
Waroeng Kampoeng Toa atau WKT di Kabupaten Bantaeng memiliki menu favorit yang selalu ramai dikunjungi pelanggan.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.