Perjalanan PDP Covid-19 Pulang ke Kota Serang

RSDP Serang mengatakan ada dua PDP yang masuk berasal dari Kota Serang. Hal itu diungkapkan Dokter Khaerul Anam.
Ilustrasi Covid-19. (Foto: Istimewa)

Serang - Pihak Rumah Sakit Drajat Prawiranegara (RSDP) Serang mengatakan ada dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang masuk berasal dari Kota Serang. Total sudah ada lima PDP yang ditangani RSDP.

PDP kelima ada riwayat ke Depok.

"Iyah dari Kota Serang, Saya laporan ke dinkesnya juga," kata Humas RSDP Serang Dokter Khaerul Anam kepada Tagar saat dihubungi lewat telepon selulernya di Kota Serang, Sabtu, 21 Maret 2028.

PDP yang masuk sampai hari Jumat, kata Anam, merupakan PDP Nomor empat dengan riwayat laki-laki, 35 tahun. Dimasukan kriteria PDP berdasarkan hasil Rontgen.

"Nomor empat, demam tapi hasil rontgen yang membuat dimasukan ke PDP, ada tanda-tanda kesitu," ucap Anam.

Sementara itu, kata dia, PDP nomor 5 merupakan perempuan, 48 tahun. Saat diperiksa memiliki keluhan demam, infeksi paru, dan kelainan gula darah.

"PDP kelima ada riwayat ke Depok. Swab sudah dikirimkan, agak lama hasil labnya. Jadi total dirawat ada 5 PDP. 3 PDP yang awal masih dirawat belum keluar hasilnya," tuturnya.

Anam mengatakan, untuk dapat menampung PDP yang dirawat RSDP merubah pavilliun Muzdalifah menjadi tempat perawatan pasien Covid-19.

"Info terbaru semua ruangan sudah bisa dipakai jadi ada 11 ruangan secara total RSDP ada 14 ruangan yang dapat digunakan," ucapnya.

Gugus Tugas Covid-19 Kota Serang mengatakan hingga Jumat, 20 Maret 2020 di Kota Serang tercatat sebanyak 14 orang dalam pemantauan (ODP) dan dua pasien dalam pengawasan (PDP).

"Sekarang yang PDP ini kan lagi di rawat di RSDP, hasil swabnya juga masih berproses, mudah-mudahan hasil swabnya begitu di lab negatif," kata Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Serang M. Ikbal, Sabtu, 21 Maret 2020.

Orang dalam pemantauan ini, kata Ikbal, diketahui setelah melakukan pemeriksaan di rumah sakit baik itu dari RS Sari Asih maupun dari RS Bhayangkara.

"Artinya sementara ini, mereka yang ODP ini, datang dari fasilitas RS. Sementara yang datang di Puskesmas, itu ada peningkatan yang luar biasa tapi lebih banyak ke arah konsultasi," ujarnya.

Sementara itu untuk ruang isolasi sendiri, kata Ikbal, setelah melihat perkembangan-perkembangan yang terjadi maka sesuai keinginan Gubernur akan dibuatkan RS khusus Covid-19 di RS Banten.

"Nanti untuk khusus Covid-19 ini adalah Rumah Sakit Banten, sementara untuk penanganan pasien umum tidak dilayani tetapi akan digeser ke rumah sakit Kota Serang, tapi ini kan masih berproses," ucapnya. []

Berita terkait
Virus Corona Gagalkan Tablig Akbar UAS di Serang
Panitia Tabligh Akbar bersama Ustaz Abdul Somad (UAS) sementara ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Ombudsman Banten Soroti Situs Info Corona Pemprov
Ombudsman RI Perwakilan Banten menyoroti situs informasi virus Corona yang dipublikasikan oleh Pemrov Banten.
Ombudsman Banten Minta Alokasikan APBD untuk Corona
Pemerintah Pusat dan Daerah telah memberikan himbauan agar masyarakat menghindari tempat-tempat pertemuan dan keramaian umum.