Yogyakarta - Perempuan paruh baya ditemukan meninggal dunia dengan darah yang mengucur di pelipis. Lokasi penemuan jenazah ini di sebuah kamar toko yang berada di Jalan Bantul, Suryadiningrat, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Rabu, 9 Desember 2020.
Kabag Humas Polresta Yogyakarta Inspektur Satu (Iptu) Timbul mengatakan, peristiwa nahas itu menimpa perempuan bernama Tan May, 66 tahun, yang merupakan warga setempat. “Iya betul ditemukan orang meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 08.30 WIB,” kata Iptu Timbul saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Saat ditemukan keluarganya, pelipis korban sebelah kiri mengalami luka dan mengeluarkan darah. Petugas kepolisian langsung mengusut laporan tersebut.
Baca Juga:
Diperoleh informasi, bahwa korban meninggal dunia karena memiliki riwayat sakit darah tinggi dan migrain. Sepenggal hidupnya, korban selalu mengkonsumsi obat-obatan. Diduga, luka tersebut dimungkinkan terbentur benda saat penyakit korban kambuh.
“Keterangan dari keluarga, beberapa hari ini sakit migran yang diderita korban sedang kambuh. Mungkin korban jatuh lalu terluka,” ucapnya.
Peristiwa penemuan mayat perempuan paruh baya bermula, saat saksi yang merupakan karyawan sekaligus menantu korban datang ke toko sekitar pukul 08.00 WIB. Kala itu, toko masih dalam keadaan tertutup.
Keterangan dari keluarga, beberapa hari ini sakit migran yang diderita korban sedang kambuh. Mungkin korban jatuh lalu terluka.
Kemudian saksi mengetuk pintu toko namun tidak ada jawaban atau reaksi dari dalam. Korban menempati di toko seorang diri.
Selanjutnya saksi menghubungi anak korban yang merupakan istrinya untuk menanyakan keberadaan ibu mertuanya. Kemudian istri saksi berangkat menuju ke toko.
Baca Juga:
Sesampai di toko, kedua orang tersebut membuka pintu toko yang terkunci dari dalam dengan gergaji. Mereka bisa masuk ke toko. Namun keduanya menemukan korban sudah tidak bernafas atau meninggal di atas kasur.
Mengenai peristiwa ini, kata Iptu Timbul, pihak keluarga sudah mengikhlaskan dan menerima kepergian korban. “Pihak keluarga menerima dan tidak mau korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum. Selanjutnya langsung diserahkan kekeluarganya,” kata Iptu Timbul. []
