Percepatan Konektivitas Jasa Marga Kuasai Jalan Tol

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur mendukung rencana Presiden Jokowi mempercepat pengembangan infrastruktur jalan tol.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan jalan tol penghubung ruas tol Tanjung Mulia-Helvetia-Binjai di Medan, Sumatera Utara, Senin, 2 Maret 2020.(Foto: Antara/Septianda Perdana/aww)

Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur mendukung rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempercepat pengembangan infrastruktur jalan tol di Indonesia untuk mewujudkan konektivitas dalam negeri. Perseroan kata dia, akan selalu meningkatkan kompetensi untuk menjawab tantangan bangsa. 

"Tidak hanya fokus pada pengembangan jalan tol baru, Jasa Marga Group juga terus meningkatkan kapabilitas, penguasaan dan penerapan teknologi untuk layanan operasi, pemeliharaan, konstruksi serta pengembangan teknologi baik untuk internal maupun pangsa pasar eksternal,” tutur Subakti dalam keterangan resmi Jasa Marga, Senin, 17 Agustus 2020.

Pengembangan kompetensi tersebut, menurut nya diselaraskan dengan komitmen untuk melayani dengan hati dan kerja sama yang terjalin baik antara Jasa Marga dengan para stakeholder. Mulai dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan hingga pihak Kepolisian.

“Dengan dukungan para stakeholder tersebut, tentu saja komitmen untuk tetap amanah dalam menjaga kedaulatan negara semakin kuat. Terus memberikan yang terbaik bagi Indonesia Maju,” tutur dia.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk saat ini menguasai market share bisnis jalan tol dengan mengoperasikan 1.165 kilometer (km) dari total 1.527 km konsesi jalan tol yang dimiliki oleh Perseroan. Jumlah jalan tol tersebut adalah sebesar 55 persen dari seluruh panjang jalan tol operasi di Indonesia.

Salah satu anak usaha Jasa Marga yang bergerak di bidang pengoperasian jalan tol, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), memperlihatkan kapabilitasnya yang terus mengejar tambahan jalan tol operasi di pangsa pasar eksternal. 

Menurut Direktur Utama PT JMTO Raddy R. Lukman hingga semester 1 Tahun 2020, jalan tol operasi PT JMTO telah melebihi panjang jalan tol operasi yang dimiliki oleh Jasa Marga.

“Saat ini kami mengoperasikan 1.447 km atau 68 persen dari keseluruhan panjang jalan tol beroperasi di Indonesia. Adapun jumlah panjang jalan tol tersebut terdiri dari 1.131 km jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga Group dan 316 km jalan tol yang dikelola oleh investor/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya,” tutur dia.

Selaras dengan Jasa Marga, Raddy optimis potensi bisnis JMTO ke depannya masih akan berkembang pesat. Hal ini sejalan dengan komitmen dan fokus pemerintah dalam pembangunan infrastruktur untuk Indonesia, salah satunya melalui pembangunan jalan tol.

“Ke depannya, kami juga telah memiliki kontrak pekerjaan untuk mengoperasikan jalan tol baru sepanjang 186 km. Namun saat ini seluruh jalan tol tersebut masih dalam tahap pembangunan," ucapnya.

Sesuai dengan arahan strategis Jasa Marga, perusahaan tidak hanya fokus untuk menambah pengoperasian ruas jalan tol baru. JMTO juga menueutnya terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jalan, salah satunya dengan mengembangkan dan melakukan uji coba sistem pembayaran dengan teknologi nir henti berbasis Radio Frequency Identification atau Single Lane Free Flow (SLFF) with barrier. []

Berita terkait
Libur HUT ke-75 RI, Jasa Marga: Volume Lalin Naik
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat peningkatan kendaraan yang meninggalkan Jakarta pada H-3 dan H-2 libur panjang HUT ke-75 RI.
Ngeri, Laba Jasa Marga Merosot Sampai 90 Persen
Jasa Marga pada semester I 2020 mencatat anjloknya laba bersih sebesar 90,08% dari Rp 1,05 triliun menjadi Rp 105,73 miliar.
Penutupan Jalan Tol, Jasa Marga Tunggu Pemerintah
Jasa Marga menegaskan belum menutup atau atau membatasi arus jalan tol. Keputusan menunggu perintah Pemerintah Pusat.
0
Pemprov DKI Siap Patungan Bangun Giant Sea Wall
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan siap untuk patungan dengan pemerintah pusat dalam membangun tanggul laut raksasa