Dairi - Perayaan Natal 2019 di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Hampir tidak ada kebiasaan marbinda (acara resepsi, makan bersama, arisan) daging babi.
Biasanya, sebelum atau setelah perayaan Natal, ada binda daging babi. Dana patungan, warga maupun kumpulan marga bahkan sekolah, selalu marbinda babi. Bahkan, di warung tuak, biasanya sudah terpampang daftar nama peserta binda daging babi.
Tahun ini, marbinda daging babi pada perayaan Natal, diganti dengan daging kerbau, lembu maupun daging anjing. Juga, ada yang hanya membagi snack. Natal tetap dirayakan dengan sukacita.
Informasi itu dihimpun Tagar dari berbagai sumber, Selasa 10 Desember 2019. Kebiasaan marbinda yang 'hilang' tahun ini, diduga terkait wabah virus yang menyebabkan matinya ternak babi di Kabupaten Dairi.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan pada Dinas Pertanian Dairi, Jhon F Manurung dikonfirmasi lewat WhatsApp menyebut, hingga kini data ternak babi yang mati 5.547 ekor.
Luga Siregar, 51 tahun, mantan Kepala Dusun (Kadus) 6 Perumnas Kalang Simbara, Kecamatan Sidikalang mengatakan, perayaan Natal Ama (kaum bapak) HKBP Imanuel pada 18 Desember 2019 mendatang, direncanakan resepsi dengan marbinda daging anjing.
"Agak gamang makan babi. Kami sudah sepakat, nanti jadi marbinda daging anjing. Makan bersama, sebelum acara Natal," katanya.
Terpisah, Kepala SD Negeri No. 030290 Punguan Nauli Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Yanty Rosdiana Berutu, lewat telepon seluler mengatakan, resepsi Natal anak didiknya, makan bersama dengan lauk daging lembu.
"Karena penyakit ternak babi, daging lembu yang dibuat panitia. Besok acara Natalnya, resepsi tadi," kata Yanti. Ditambahkan, panitia Natal sekolah, diserahkan kepada orangtua siswa.
Karena penyakit ternak babi, tidak diadakan acara makan
Parulian Nainggolan, orangtua salah satu siswa SD Swasta bersubsidi HKBP Sidikalang mengatakan, pada resepsi Natal siswa sekolah itu, hanya dibagikan snack.
"Itu diumumkan langsung. Karena penyakit ternak babi, tidak diadakan acara makan. Snack yang dibagi," kata Parulian. Disebut, perayaan Natal itu diadakan di gereja HKBP 1 Sidikalang, kemarin.
Sementara itu, Kabag Kesra Setda Kabupaten Dairi, Sahala Siagian, yang juga panitia diakonia Natal Pemkab Dairi dikonfirmasi di ruang kerjanya menyebut, pada acara diakonia, jika ada acara makan, tidak ada menu lauk daging babi.
Namun, pada acara pesta paduan suara gerejawi (Pesparawi) pada 27 Nopember 2019 lalu, pihaknya selaku panitia menyajikan menu daging babi untuk makan siang peserta. Taksasi peserta, 1.500 orang.
"Itu salah satu bentuk dorongan kita untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat mengonsumsi daging babi, sehingga perputaran ekonomi dari peternak hingga penjual daging babi bisa bergerak kembali," kata Sahala.
Plt Kabag Humas dan Protokoler Setda Kabupaten Dairi, Palti M Pandiangan, dikonfirmasi lewat WhatsApp mengatakan, diakonia Natal Pemkab dilaksanakan tanggal 3-16 Desember 2019, di 15 kecamatan.
Rombongan dipimpin Bupati Dairi Eddy KA Berutu maupun Wakil Bupati Dairi Jimmy AL Sihombing.
"Menjadi sinterklas, Bupati Dairi membagi kado Natal kepada anak-anak yang hadir dalam kegiatan itu. Penuh sukacita," kata Palti.[]