CSR Inalum Turunkan Penghasilan Penenun Ulos Dairi

Inalum memberikan CSR kepada pengrajin tenun ulos Silahisabungan, Kabupaten Dairi. Anehnya, bantuan justru menurunkan penghasilan penenun.
Penenun di Silahisabungan, binaan Dekanasda Kabupaten Dairi, saat mengikuti pelatihan. (Foto: Tagar/istimewa)

Dairi - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) memberikan dana pemberdayaan kepada pengrajin tenun ulos Silahisabungan, melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, kerja sama dengan Yayasan Merdi Sihombing.

Berdasarkan perjanjian kerja sama antara PT Inalum dengan Dekranasda Kabupaten Dairi, kontribusi itu dalam rangka pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan, corporate social responsibility (CSR) PT Inalum.

Dana CSR yang direalisasikan PT Inalum tahun 2019, sebesar Rp 600 juta. "Rp 595 juta sudah terpakai dan saat ini masih menyusun pertanggungjawabannya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dairi, Rahmatsyah Munthe, dikonfirmasi lewat WhatsApp, Senin 9 Desember 2019.

Disebut, kegiatan pemberdayaaan pengrajin ulos itu berupa pelatihan, produksi kerajinan tenun ulos, pendampingan, pemasaran serta promosi dalam dan luar negeri.

Kegiatan pelatihan bukan melatih para penenun dari awal, melainkan melakukan pengembangan. "Di mana selama ini umumnya para penenun Silahisabungan hanya menghasilkan ulos untuk keperluan adat saja," kata Rahmatsyah.

"Lewat kegiatan ini dikembangkan juga untuk menghasilkan tenun untuk kebutuhan fashion sehingga pasarnya lebih terbuka lebar dengan tidak menghalangi atau melarang para penenun untuk tetap memproduksi tenun ulos adat sebagai aset kearifan lokal," tambah Rahmatsyah.

Konsep kegiatan, disebut Rahmatsyah, sustainable dan padat karya. Tidak berhenti pada 25 orang saja, namun juga menjangkau kepada penenun lainnya.

Ditambahkan Rahmatsyah, untuk mengoptimalkan program, Dekranasda Kabupaten Dairi juga telah memohonkan kepada PT Inalum untuk memberikan pinjaman modal kerja dengan bunga tiga persen per tahun.

Kami mau mengerjakan karena harus bertanggung jawab sebagai anggota

"Saat ini PT Inalum sudah bersedia dan sedang dilakukan survei untuk calon penerima pinjaman dimaksud," tambahnya.

Penghasilan Penenun Menurun

Sementara itu, dua penenun ulos binaan Dekranasda Dairi, enggan disebut namanya, ditemui terpisah di Silahisabungan, Sabtu, 7 Desember 2019, mengaku penghasilan mereka per hari belakangan ini, menurun.

Dikatakan, mereka bisa menyelesaikan pembuatan satu helai ulos dalam dua hari. Benang untuk bahan tenun, diberikan Merdi Sihombing, instruktur pelatihan. Setelah selesai, ulos tersebut dihargai Rp 115 ribu. Maka, penghasilan satu hari sekitar Rp 57.500.

Pengalaman mereka, sebelum bergabung dalam kelompok binaan Dekranasda Dairi, penghasilan rata-rata Rp 100 ribu per hari. Satu lembar ulos yang dikerjakan enam hari, dibeli pedagang asal Kabanjahe, Kabupaten Karo Rp 650 ribu. Lain lagi, jika pesanan datang langsung dari konsumen, satu helai bisa dibayar di atas Rp 1 juta.

Ditambahkan petenun itu, mereka mau menerima bimbingan Dekranasda karena dijanjikan bahwa hasil keterampilan akan dipasarkan ke Belgia.

Kalau sudah sukses, nantinya akan mendapatkan keuntungan lebih besar. "Kami mau mengerjakan karena harus bertanggung jawab sebagai anggota,” kata mereka.

Terkait pelatihan, disebut dilaksanakan selama empat hingga lima hari, September lalu. Mereka dibantu instruktur Merdi Sihombing. Setelah selesai, Merdi memberi upah pelatihan Rp 450 ribu.[]

Berita terkait
Mengenal Ulos, Kain Sakral Suku Batak
Ulos adalah kain khas kebanggaan Suku Batak. Hari Ulos Nasional diperingati setiap tanggal 17 Oktober yang ditetapkan sejak tahun 2015.
Ulos Sepanjang 500 Meter Diarak Keliling Kota Medan
Kata Nely, ulos juga merupakan simbol kasih sayang, yang biasanya diberikan kepada orang yang dikasihi.
Kain Ulos dari Silahisabungan Dairi Tampil di Belgia
Kain tenunan (ulos) dari Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara, ditampilkan di Eco Fashion Indonesia 2019, di Belgia.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.