Perajin Batik di Kulon Progo Wajib Perhatikan Limbah

Perlu ada perhatian dari perajin batik di Kulon Progo agar limbah yang dihasilkan tidak langsung dibuang ke sungai. Namun diolah dulu di IPAL.
Ilustrasi perajin batik. Perajin batik di Kulon Progo diminta memperhatikan pengelolaan limbah yang dihasilkan, agar tidak mencemari sungai. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Para perajin batik di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, harus tetap memperhatikan persoalan limbah. Limbah hasil proses pembuatan batik wajib diolah dulu sebelum dibuang ke sungai. 

Kepala Dinas Lingkungan Lingkungan Hidup Kulon Progo Sumarsana mengungkapkan produksi limbah yang dihasilkan perajin batik masih sedikit akibat pandemi Covid-19. Namun dengan makin menggeliatnya kondisi ekonomi di Kulon Progo, maka akan sangat mungkin limbah bertambah seiring bangkitnya industri batik. 

Air limbah batik jangan langsung dibuang namun harus diolah dulu dengan instalasi.

Karenanya, perlu ada diantisipasi sejak dini, sehingga limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan. Lewat pengelolaan yang tepat, air limbah diharapkan memenuhi ketentuan ambang baku mutu. 

“Air limbah batik jangan langsung dibuang namun harus diolah dulu dengan instalasi. Tujuannya agar tidak mencemari. Hal ini demi keberlangsungan generasi ke depannya,” ucap dia saat sosialisasi Perda 7 tahun 2016 tentang Ambang Baku Mutu Air limbah, Rabu, 15 Juli 2020.

Pada saat ini instalasi pengolahan air limbah (IPAL) batik sudah tersedia, namun belum dimanfaatkan dengan maksimal. Demi menjaga kualitas lingkungan, Ipal tersebut harus bisa difungsikan kembali. Apalagi sudah ada hibah alat portabel pengolahan limbah dari Universitas Gadjah Mada.

"Kami siap mendampingi perajin dan pengusaha batik. Harapannya mereka bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan aturan,” tutur dia. 

Anggota Komisi C DPRD DIY, Lilik Syaiful Ahmad mengatakan, dari proses produksi batik akan dihasilkan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan. Namun jika pengolahan dilakukan tepat, pencemaran akan bisa dicegah, sekaligus menjaga ekosistem alam.

“Lingkungan sekitar harus tetap terjaga. Kesadaran mengolah limbah yang ada agar sesuai ambang baku mutu harus ditingkatkan,” ucap Lilik.

Perajin batik Kulon Progo, Hanang mengharapkan ada dukungan dan fasilitasi dari pemerintah pada pengembangan batik di Kulon Progo. "Kami harap ada bantuan dari pemerintah baik dalam pengolahan limbah maupun sarana pemasarannya," ujar dia. []

 Baca juga: 

Berita terkait
Virus Corona Jadi Inspirasi Motif Batik di Kulon Progo
Berangkat dari rasa prihatin dan harapan pandemi Covid-19 segera berakhir, Murtini di Kulon Progo menciptakan batik dengan motif virus corona.
Kendala Pemasaran Online Batik Tulis Cirebon
Produksi yang terbatas karena belum semua warga Kriyan Barat ikut membuat batik pewarna alam ini.
Kerajinan dan Batik Harus Berinovasi di Era Milenial
Kerajinan dan batik dituntut berinovasi di era milenial. Sektor ini dapat cepat mengakselerasi ekonomi ekonomi dan nasional.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.