PUPR Bangun Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik

Kementerian PUPR engah menyelesaikan pembangunan pengelolaan air limbah domestik di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
PUPR Bangun Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik. (Foto: dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya tengah menyelesaikan pembangunan jaringan perpipaan untuk pengelolaan air limbah domestik di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. 

Pembangunan pengelolaan air limbah domestik bertujuan untuk meningkatkan layanan sanitasi masyarakat dan mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah domestik yang dibuang secara langsung ke sungai maupun tanah.

Mengutip Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jaringan perpipaan diharapkan dapat mengurangi pencemaran air limbah domestik dari rumah tangga dan daerah perniagaan.

Secara teknis, kata Menteri Basuki, sistem pengelolaannya dilakukan dengan cara mengalirkan air limbah dari rumah-rumah warga secara kolektif ke sub sistem pengolahan terpusat sebelum dibuang ke badan air permukaan. Air limbah yang terkumpul di septic tank disedot dan dialirkan melalui pipa ke jaringan limbah menuju stasiun pompa.

Selanjutnya dari stasiun pompa di filter dan disalurkan ke tahap pemrosesan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Air limbah yang telah melalalui pemrosesan akan dialirkan ke Sungai Siak dengan kondisi telah memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan.

Pembangunan infrastruktur ini dibagi menjadi dua paket, yakni paket 1 Pembangunan Perpipaan Air Limbah Kota Pekanbaru Area Selatan (SC1) sepanjang 19,69 Km yang dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Karaga Indonusa Pratama (KSO) dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp 203,7 miliar sejak 9 November 2018 dan ditargetkan selesai 27 Desember 2020.

Pembangunan pada paket I dibagi menjadi tiga zona yang pengerjaannya menggunakan metode open trench, boring, dan jacking. Ruang lingkup pekerjaannya meliputi instalasi perpipaan 1.000 SR untuk tiga kelurahan di Kecamatan Sukajadi, yakni Kelurahan Kampung Melayu, Kampung Tengah, dan Jadirejo. Kemudian pekerjaan instalasi pipa utama sepanjang 19.687 meter dan pekerjaan manhole. Saat ini progres konstruksi jaringan perpipaan mencapai 41,23 %.

Paket II berupa Pembangunan Perpipaan Air Limbah Kota Pekanbaru Area Selatan (SC2) sepanjang 17,8 Km dengan kontraktor PT Hutama Karya dan PT Rosa Lisca senilai Rp 141,4 miliar. Pembangunannya mulai dikerjakan sejak pelaksanaan kontrak 1 November 2018 dan ditargetkan selesia 28 desember 2020.

Ruang lingkup pekerjaan berupa pekerjaan pemasangan pipa sistem open trench sepanjang 13.587 meter, pipa sistem boring (1.480 meter), pipa sistem jacking (2.286 meter), dan maintenance hole di 394 titik. Jaringan perpipaan ini mencangkau 11.000 SR di Kelurahan Kedungsari, Rejosari, Sukajadi dan Pulau Karoma. Hingga 20 Februari 2020, realisasi fisik sudah mencapai 46,85%.

Pembangunan jaringan perpipaan di Pekanbaru merupakan bagian dari program Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Terpusat Skala Perkotaan. Dengan fasilitas sanitasi yang memadai dan melalui SPALD yang relevan, diharapkan efluen pengolahan mencapai baku mutu yang dipersyaratkan, sehingga pencemaran lingkungan akan berkurang. []

Berita terkait
PUPR Siapkan Perencanaan Pengelolaan Air Limbah
Kementerian PUPR engah menyiapkan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik untuk meningkatkan akses sanitasi di Ibu Kota DKI Jakarta.
Kementerian PUPR Kembangkan Teknologi Mortar Busa
Kementerian PUPR tengah mengembangkan Teknologi Mortar Busa untuk mengatasi jalan amblas dan keretakan gedung.
PUPR Selesaikan Daerah Irigasi Bendungan Rajui Aceh
Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Daerah Irigasi (DI) Bendungan Rajui, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.