Jakarta - Manajer Pep Guardiola menyatakan keinginannya bertahan di Manchester City. Dia siap memperbarui kontraknya yang berakhir pada 2021. Ini tentu kabar melegakan menjelang City melawan tuan rumah Newcastle United dalam duel Liga Premier Inggris di Stadion St James' Park, Sabtu 30 November 2019 malam ini.
Rumor bakal hengkangnya Guardiola dari City sempat mencuat. Terutama saat dirinya dikabarkan sudah mencapai kesepakatan dengan Juventus.
Namun eks pelatih Barcelona ini menepis rumor tersebut. Dia menunjukkan komitmen dan loyalitasnya pada City. Bahkan kini, Guardiola menyatakan ingin tetap melatih Kevin De Bruyne dkk.
Ini bukan klub yang menginginkan saya atau tidak. Saya hanya ingin menyaksikan pemain saya dan bagaimana reaksi mereka terhadap segala sesuatu
"Saya terbuka (untuk bertahan). Pasalnya, saya merasa nyaman bekerja dengan klub ini," kata Guardiola kepada Sky Sports.
"Namun itu memang tergantung pada hasil-hasil (pertandingan). Saat Anda memasuki kontrak lima tahun, itu bakal tergantung pada hasil yang dicapai. Kita lihat saja bagaimana pencapaian kami musim ini dan musim depan," ujar dia menambahkan.
Hanya Guardiola mengaku bila dirinya belum bertemu dengan petinggi klub untuk membahas perpanjangan kontraknya. Namun bila dia menyelesaikan kontraknya sampai 2021, maka masa kepelatihan di City merupakan yang paling lama dibandingkan saat menangani Barca dan Bayern Munich.
Guardiola menangani Barca yang juga klub yang membesarkannya selama empat tahun. Sedangkan Bayern, pelatih berusia 48 ini hanya tiga musim menjadi pelatih.
Sebelum ke Bayern, Guardiola nyaris bergabung dengan Manchester United. Hanya dia kemudian menolak tawaran itu meski sudah bertemu dengan manajer lama Man Unitede, Sir Alex Ferguson.
Namun pada 2016, Guardiola datang ke Manchester. Bukan untuk menangani Man United tetapi rival satu kota, City. Dan, keberhasilan City memboyong Guardiola yang disesalkan legenda Man United, Eric Cantona. Mantan kapten The Red Devils yang dijuluki The King ini menilai Guardiola yang paling tepat mengembalikan kejayaan Man United.
Terbukti Guardiola memberi berbagai trofi kepada The Citizens. Trofi Liga Premier dua kali berturut-turut mampir ke City dan bukan Man United. Bahkan City dibawanya memecahkan rekor mencetak 100 poin. Di musim lalu, City diantarnya meraih treble dengan memenangi Piala Liga, Piala FA dan Liga Premier. Terakhir trofi Community Shield diboyong City.
Menurut Guardiola, dirinya ingin bertahan di City karena sudah menyatu dan merasa nyaman di klub tersebut. Dirinya ingin tetap bersama pemain yang ditanganinya.
"Ini bukan klub yang menginginkan saya atau tidak. Saya hanya ingin menyaksikan pemain saya dan bagaimana reaksi mereka terhadap segala sesuatu," ujar dia.
"Ini tidak sesederhana saya ingin memperpanjang kontrak. Saya ingin klub, pemain dan semua bekerja bersama. Itu yang paling penting saat kami sudah lima tahun menjalani semuanya bersama-sama. Anda bakal merasakan kebersamaan dan menikmati bekerja bersama," ujarnya.
Kabar ingin bertahannya Guardiola tentu melegakan pemain menjelang laga melawan Newcastle. Terutama bagi striker Raheem Sterling yang sempat menolak diperbarui kontraknya. Gara-garanya, dia memilih menunggu apakah klub mempertahankan Guardiola atau tidak. []