Penyintas Covid-19 Asal Jambi "Wisuda" di Surabaya

Pasien Covid-19 asal Jambi sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit darurat Surabaya dan sudah dinyatakan terkonversi negatif alias sembuh.
Koordinator lapangan RS darurat Surabaya Mayor TNI, dr. Faulin Marwita memberikan tumpeng kepada penyintas Covid-19. (Foto: Istimewa/Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Rumah Sakit Darurat Jalan Indrapura Surabaya kembali mewisuda atau melepas penyintas Covid-19. Wisuda dilakukan bagi pasien Covid-19 dirawat di Rumah Sakit Darurat yang dinyatakan sudah sembuh. 

Total pasien Covid-19 gejala ringan dan sedang yang berhasil di sembuhkan sejak RS Darurat dioperasikan sudah ada 1.022 orang. Setelah diwisuda mereka dipersilakan kembali ke keluarganya masing-masing.

Kami bersyukur karena kerja keras dari semua elemen berhasil meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jatim khususnya yang ditangani di RS Lapangan.

Pada Selasa 4 Agustus 2020, sebanyak 64 wisudawan dilepas kepulangannya oleh koordinator lapangan RS Lapangan Mayor TNI, dr. Faulin Marwita. Pemotongan nasi tumpeng oleh dr Faulin menjadi saksi bahwa 64 pasien Covid-19 di RS Darurat telah dinyatakan sembuh.

Dalam wisudawan kali ini sedikit ada menarik karena potongan tumpeng diserahkan dr Faulin kepada pasien asal Jambi, Ahmad Sukri. Pria kelahiran tahun 1988 ini merupakan wisudawan ke-1.000.

Baca juga:

Mengenakan kaos hitam dan celana pendek bercorak warna biru, Sukri terlihat tidak banyak bicara saat menerima potongan tumpeng, namun raut wajahnya terlihat gembira saat diwisuda bersama 63 pasien lainnya.

Bagi Sukri, nasi kuning yang diterimanya menjadi simbolis bagi teman seperjuangannya di RS Darurat untuk kembali kumpul bersama keluarganya.

"Kami bersyukur karena kerja keras dari semua elemen berhasil meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jatim khususnya yang ditangani di RS Lapangan," ujar dr Faulin.

Faulin berharap agar pasien Covid-19 sedang dirawat banyak yang sembuh. Terbukti dari 1093 yang dirawat di RS Darurat sudah ada 1.022 terkonversi negatif. Dengan begitu, saat ini masih dirawat masih tinggal 63 pasien. Sementara sisanya dirujuk ke RS rujukan utama karena perlu mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

"Kita berharap penambahan pasien menurun sehingga bisa kondisi bisa kembali normal," kata dr Faulin Marwita.

Faulin menyebut tingkat kesembuhan pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan ringan semakin tinggi karena diberi asupan gizi yang baik, suplemen, olahraga hingga karaoke. Dengan langkah ini pasien cepat sembuh setelah dilakukan swab satu kali hasilnya negatif.

Masa penanganan pasien juga semakin pendek, kalau pada awalnya butuh waktu hingga dua pekan, sekarang rata-rata hanya butuh waktu 5-10 hari.

"Yang ditangani disini khan pasien covid-19 dengan gejala ringan dan sedang, jadi kondisi mereka memang seperti orang sehat, sehingga juga cepat sembuh jika ditangani dengan baik," tuturnya.

Sementara Ahmad Sukri mengaku dirinya dirawat RS Darurat selama tiga hari. Dia tidak menyadari usai perayaan Idul Adha 1441 hijriyah harus merasakan nuansa yang berbeda karena dirawat di RS Darurat. Namun beberapa hari kemudian, Sukri dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit.

"Saya masuk ke sini 3 hari yang lalu, tepatnya setelah hari raya Idul Adha," kata dia.

Sukri mengaku sebelum masuk rumah sakit darurat, dirinya tidak memiliki gejala yang aneh. Ia hanya mengalami batuk dan pilek sehingga yang hanya terpikirkan akibat perubahan cuaca. Status positif Covid-19 baru diketahui ketika perusahaan tempat bekerjanya melakukan tes swab.

Dengan adanya konfirmasi positif covid-19 dari hasil swab, Sukri lebih memilih isolasi di RS Darurat. Dia tidak merasa mempunyai beban karena anak dan istrinya tinggal di Jakarta.

"Saya tinggal sendiri di Surabaya karena anak dan istri ada di Jakarta sehingga saya memilih RS Lapangan untuk isolasi," ucapnya.

Sukri mengungkapkan pelayanan di rumah sakit yang menjadi tempat perawatannya sangat bagus. Mengingat pasien selalu diberi nutrisi gizi untuk meningkatkan imun tubuh. Tak hanya itu saja, pasien juga diajak olahraga setiap paginya untuk menyegarkan badan.

"Kita juga diajak olahraga setiap pagi sehingga mempercepat penyembuhan," tuturnya.

Ia berharap dengan adanya perawatan yang pernah dialaminya, masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan sering cuci tangan. Hal ini untuk mencegah dan memutus penyebaran Covid-19.

"Saya juga ngak tahu tertular dimana, mungkin saja di tempat kerja karena memang tidak ada gejala yang serius tapi hasil swab saya positif sehingga harus melakukan isolasi," ucapnya.[]

Berita terkait
Protes Pekerja Hiburan Malam Surabaya ke Risma
Sejumlah pekerja hiburan malam melakukan aksi di depan kantor Balai Kota Surabaya memprotes Perwali Nomor 33 Tahun 2020 yang menerapkan jam malam.
21 SMP di Surabaya Akan Mulai Belajar Tatap Muka
Pemkot Surabaya berencana akan melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan lebih dahulu di 21 SMP sebelum memulai proses belajar mengajar.
Pemkot Surabaya Kaji Membuka Kembali Sekolah
Pemkot Surabaya mengkaji untuk membuka aktivitas belajar mengajar untuk tingkat SMP dengan mengutamakan protokol kesehatan.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.