Dunkirk -Kasus penyelundupan imigran gelap secara terorganisir dari wilayah Dunkirk, Prancis menuju Inggris menemui babak baru. Seorang pria Iran telah ditahan karena dicurigai melakukan pembunuhan saat mereka berusaha menyeberangi Selat.
Pria yang tidak disebutkan identitasnya itu didakwa setelah kematian empat orang, dan hilangnya tiga orang lagi yang diyakini telah meninggal.
Diberitakan sebelumnya, warga Kurdi Iran, Rasul Iran Nezhad dan istrinya, Shiva Mohammad Panahi, keduanya berusia 35 tahun, dan dua anak mereka, Anita, 9 tahun, dan Armin, 6 tahun, tenggelam pada Selasa, 27 Agustus 2020 lalu, ketika mereka mencoba mencapai Inggris dengan perahu setelah berangkat dari dekat Dunkirk.
Anak ketiga keluarga tersebut, Artin yang berusia 15 bulan, dan dua orang dewasa lainnya sedang diperlakukan sebagai orang hilang yang diduga meninggal oleh pihak berwenang.
"Tersangka diduga mengemudikan kapal semi-kaku yang terbalik membawa 22 orang dari kamp migran Grande-Synthe dekat Dunkirk, menurut laporan diberitakan The Guardian, Jumat, 30 Oktober 2020.
Kondisi cuaca dan laut pada saat itu sangat tidak menguntungkan, menurut penjaga pantai, dan kapal itu membawa terlalu banyak orang.
Jaksa Dunkirk Sebastien Pieve mengatakan tersangka ditangkap setelah ada pernyataan dari mereka yang diselamatkan ketika kapal terbalik.
“Dia mengatakan kepada kami bahwa dia hanyalah seorang migran. Tetapi informasi yang kami kumpulkan terhadapnya, terutama dari 13 orang lain yang diwawancarai, menunjukkan bahwa dia dekat dengan penyelundup dan klaimnya tidak mendukung,” kata Pieve kepada wartawan.
Pria itu telah secara resmi diselidiki, hampir dituntut berdasarkan hukum Prancis karena pembunuhan tidak disengaja, membahayakan nyawa orang lain dan membantu secara ilegal sebagai bagian dari geng terorganisir, serta asosiasi kriminal.
Dia telah ditempatkan di tahanan sementara. Jika terbukti bersalah, dia menghadapi 10 tahun penjara dan deportasi dari Prancis setelah menjalani hukumannya.
Investigasi sedang ditangani oleh hakim investigasi. Pieve mengatakan tujuan penyelidikan polisi adalah untuk membongkar jaringan penyelundupan.
Di Inggris, kematian telah menyebabkan seruan baru kepada pemerintah untuk meninggalkan pendekatan garis kerasnya kepada pencari suaka dan memperluas atau menciptakan rute yang aman dan legal bagi orang-orang yang melarikan diri dari penyiksaan dan kematian untuk melakukan perjalanan ke Inggris dan mengklaim suaka.[]