Penyebab Perbedaan Hasil Swab Pasien Corona di Taput

Hasil tes swab seorang pasien di Kabupaten Tapanuli Utara, berbeda antara yang dikeluarkan RS USU dan Litbangkes Jakarta.
Ilustrasi - uji PCR untuk melihat rantai DNA. (Foto: (karinov.co.id)

Medan - TS, seorang wanita berusia 60 tahun, warga Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, awalnya telah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU) pada Selasa, 21 April 2020.

Lima setelah itu, tepatnya pada Minggu, 26 April 2020, datang lagi hasil tes swab menggunakan metode PCR dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan di Jakarta. Hasil itu menyebut TS dinyatakan positif Covid-19.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, dr Whiko Irwan kapada Tagar pada Senin, 27 April 2020, mengatakan kedua hasil yang berbeda itu merupakan hal yang biasa. Bukan suatu keanehan.

"Itu bisa terjadi dan bukan suatu keanehan. Kedua sampel swab dikirim di hari dan waktu yang berbeda," kata Whiko.

Menurut Whiko, awalnya sampel swab pasien diambil tim medis yang menangani, selanjutnya dikirim ke Dinas Kesehatan Sumatera Utara, dan diteruskan ke Litbangkes Kementerian Kesehatan, Jakarta.

Sampel swab di Jakarta itu dikirim lebih dahulu, sebelum pasien berproses mengalami penyembuhan

"Setelah sampel dikirim ke Jakarta, selang beberapa hari setelah Laboratorium RS USU mulai beroperasi, sampel swab pasien kembali diambil. Hasil sampel dari RS USU lebih cepat keluar, hanya satu sampai dua hari. Dibandingkan dari Litbangkes Kementerian Kesehatan hasilnya 10 sampai 12 hari baru keluar," ungkap Whiko.

Kenapa bisa berbeda hasil swab antara Laboratorium RS USU dengan Litbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta? Pasien selama di rumah sakit kata Whiko, mendapatkan perawatan dari tim medis dan imunitas tubuh pasien mampu melawan virus.

"Jadi begini. Awalnya sampel pasien dikirim ke Litbangkes di Jakarta. Selama berproses di Jakarta, pasien di Medan dilakukan perawatan. Kemungkinan pasien mengalami proses perbaikan dalam tubuh dan mampu melawan virus. Kemudian diambil kembali sampel swabnya di Laboratorium RS USU yang saat itu baru mulai beroperasi dan hasilnya negatif," terangnya.

Setelah hasil swab RS USU disimpulkan negatif, tidak lama kemudian keluarlah hasil swab dari Litbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta.

"Sampel swab di Jakarta itu dikirim lebih dahulu, sebelum pasien berproses mengalami penyembuhan. Makanya bisa berbeda hasil swab antara Rumah Sakit USU dan Kementerian Kesehatan, kemungkinan itulah yang terjadi," ungkap Whiko.

Namun, Whiko menyarankan agar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Tapanuli Utara kembali mengambil sampel swab pasien.

"Untuk lebih memastikan apakah positif Covid-19 atau negatif. Jika hasilnya negatif, berarti virus di dalam tubuh memang benar-benar sudah tidak ada lagi dan dinyatakan sembuh," terangnya.

Sebagaimana diketahui, pengambilan sampel kedua untuk tes swab pasien dilakukan pada Sabtu, 18 April 2020. Dikirim ke Dinas Kesehatan Sumatera Utara dan diteruskan ke Laboratorium RS USU pada 19 April 2020. Kemudian, Dinas Kesehatan Sumatera Utara pada 21 April 2020, menerima hasil tes swab negatif.

Sedangkan pengambilan sampel pertama dilakukan Rabu, 15 April 2020, sampel itu dikirim ke Dinas Kesehatan Sumatera Utara dan diteruskan ke Litbangkes Jakarta pada 17 April 2020 lalu dan hasilnya baru keluar pada Minggu, 26 April 2020. []

Berita terkait
Versi Litbangkes PDP Warga Taput Positif Covid-19
Versi Litbangkes Jakarta satu PDP Covid-19 dari Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, dinyatakan positif.
Tes Swab Tenaga Puskesmas Taput Negatif Covid-19
Seorang tenaga medis Puskesmas di Kabupaten Tapanuli Utara dinyatakan negatif Covid-19. Sebelumnya rapid test reaktif.
Seorang PDP asal Taput Negatif Corona Hasil Tes Swab
Seorang PDP asal Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.