Tegal - Kepedulian terhadap penanganan virus corona bisa datang dari siapa saja, termasuk masyarakat biasa. Seorang penjual nasi ponggol dan gorengan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Naniek Haryati menyumbangkan uang tabungannya untuk membeli alat pelindung diri (APD) tenaga medis.
Banyaknya tenaga medis yang terpapar virus corona akibat terbatasnya jumlah alat pelindung diri (APD) di rumah sakit menggugah kepedulian Naniek. Padahal ia sendiri juga terdampak secara ekonomi akibat mewabahnya Covid-19.
Bismillah, niat saya membantu tenaga medis. Supaya tenaga medis bisa sehat. Kalau tidak sehat siapa yang akan mengobati.
Perempuan 50 tahun itu menyumbang uang Rp 2.050.000 untuk membantu tenaga medis melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tegal. Oleh PMI, donasi itu dibelikan sejumlah APD dan disalurkan ke Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal, Selasa, 21 April 2020. Bantuan APD yang diserahkan berupa baju hazmat dan masker.
Sebagian besar uang yang didonasikan tersebut adalah uang tabungan Naniek dari menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilannya berkeliling menjual nasi ponggol, nasi bungkus khas Tegal, dan gorengan selama hampir satu tahun.
"Tiap hari hasil jualan saya sisihkan, saya masukkan ke celengan, Rp 10.000, Rp 5.000. Kemarin (Senin) saat celengan saya berikan ke PMI dan dibuka, terkumpul Rp 1.550.000,” kata Naniek saat penyerahan bantuan APD.
Saat pulang kembali ke rumah, Naniek merasa uang yang sudah dia sumbangkan masih kurang untuk membeli APD. Warga Desa Debong Wetan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal itu lalu memutuskan untuk kembali lagi ke kantor PMI dengan membawa uang Rp 500 ribu yang berasal dari uang tabungannya di bank. Sehingga total uang yang disumbangkan Naniek Rp 2.050.000.
"Setelah pulang ke rumah saya kepikiran terus (untuk menambah sumbangan). Tadinya ingin menjual gelang, tapi karena jauh, akhirnya ke BRI yang dekat PMI (untuk mengambil uang)," ungkapnya.
Naniek berharap APD yang dibeli dari uang sumbangannya bisa membantu tenaga medis di rumah sakit terlindungi dari paparan virus corona saat menangani pasien Covid-19. Dia pun rela uang tabungan yang awalnya diniatkan untuk mendaftar umrah kelak itu akhirnya digunakan untuk keperluan lain.
"Bismillah, niat saya membantu tenaga medis. Supaya tenaga medis bisa sehat. Kalau tidak sehat siapa yang akan mengobati," ujarnya.
Naniek juga berharap pandemi Covid-19 segera mereda sehingga dia bisa lebih leluasa berjualan dan suaminya yang bekerja jadi tukang kayu di Jakarta bisa pulang saat Lebaran.
"Harapannya corona cepat berlalu supaya kami bisa mencari nafkah dengan leluasa. Yang di Jakarta juga bisa pulang, bisa kumpul dengan keluarga," ucapnya.
Ketua PMI Kota Tegal Agus Dwi Sulistyantono mengatakan sumbangan Naniek sangat berharga bagi para tenaga medis yang masih membutuhkan APD.
"Kebetulan ibu Naniek ini juga salah satu relawan PMI Kota Tegal dan rutin mendonorkan darahnya. Jadi kami bangga punya relawan seperti Ibu Naniek," ujar Agus, Selasa 21 April 2020. []
Baca juga:
- Kiprah Kartini Udinus Semarang Menghadapi Corona
- Seorang Pelajar Medan Sumbangkan Tabungan Beli APD
- Anak Tujuh Tahun Sumbang APD di Gowa