Penjelasan Kursi di Tengah Jalan Suari Kota Lama Semarang

Manajemen konsultan revitalisasi Kota Lama Semarang akhirnya beri penjelasan soal maksud dan tujuan pemasangan kursi di tengah Jalan Suari.
Kursi di Jalan Suari Kota Lama Semarang dipasang bukan tanpa tujuan. Kursi tersebut guna mengindarkan Jalan Suari dilalui kendaraan bermotor ataupun untuk area parkir. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Pelaksana revitalisasi kawasan Kota Lama, Kota Semarang, memberi penjelasan soal pemasangan kursi di tengah Jalan Suari. Pemasangan kursi dimaksudkan untuk membuat jalan tersebut bebas dari kendaraan bermotor. 

Perwakilan manajemen konsultan revitalisasi Kota Lama Semarang, Sonny mengakui yang memasang kursi di Jalan Suari adalah pihaknya. Kegiatan itu bukan sekadar proyek tanpa kejelasan tujuan. Artinya, kursi dipasang melintang di tengah jalan memang sudah sesuai dengan perencanaan awal. 

"Kami bekerja berdasar pada gambar perencanaan," ucapnya kepada Tagar, Sabtu, 12 Desember 2020. 

Diketahui, Jalan Suari tidak seperti jalan umum pada umumnya. Jalan yang berlokasi di seberang depan Gereja Blenduk itu mirip jalan kampung. Sehingga, kata Sonny, konsepnya memang tidak diperuntukkan untuk dilalui kendaraan bermotor. 

"Perlu diketahui bahwa Jalan Suari kecil, didesain tidak untuk kendaraan bermotor. Hanya untuk pejalan kaki," ujar dia. 

Kami bekerja berdasar pada gambar perencanaan.

perencanaan jalan suari kota lamaGambar perencanaan Jalan Suari Kota Lama Semarang. Kursi di tengah jalan tersebut sudah sesuai dengan rencana revitalisasi Kota Lama. (Foto: Tagar/Istimewa)

Pertimbangan lain adalah jalan yang jadi semacam lorong penghubung Jalan Kepodang dengan Jalan Letjen Soeprapto itu dibangun menggunakan bahan yang memang bukan untuk dilalui kendaraan bermotor. 

"Jalan Suari kecil menggunakan material batu andesit, di mana material tersebut tidak akan mampu menahan beban kendaraan bermotor," sebutnya.

Karena itu, lanjut Sonny, sesuai dengan perencanaan awal, kursi dipasang di tengah jalan dengan posisi melintang. Selain itu, dengan pemasangan model seperti itu, diharapkan juga menghindarkan Jalan Suari dari aktivitas parkir sepeda motor.  

"Tidak untuk area parkir (seperti) yang saat ini terjadi sehingga kursi dipasang di tengah badan jalan," sebutnya.

Baca juga: Kota Lama Semarang di Tangan Pelukis Sketsa, Ganjar: Wedian

Meski begitu, Sonny tidak menutup mata dengan masukan masyarakat atas pemasangan kursi tersebut. Selama mendapat persetujuan dari pihak terkait, pihaknya siap melakukan evaluasi. 

"Namun demikian jika semua pihak menyetujui perubahan letak kursi tersebut, kami siap melaksanakan. (Dalam hal ini) perencana, PUPR dan user atau Pemkot Semarang," imbuhnya.  

Baca lainnya: 

Pemasangan kursi di Jalan Suari Kota Lama mendapat sorotan dari warganet. Pemasangan tersebut dinilai tidak pas mengingat posisinya melintang di tengah jalan. Netizen berharap kursi bisa dipasang di pinggir sehingga pengunjung atau wisatawan bisa leluasa untuk jalan kaki. 

Sebelumnya, masih di jalan yang sama, dipasang kanopi transparan. Kanopi jadi viral lantaran dikritik netizen yang menganggap dapat menghalangi pandangan Gereja Blenduk dari arah Jalan Kepodang. Kanopi akhirnya dibongkar dan dipindah ke Jalan Kedasih. [] 

Berita terkait
Jalan Suari Kota Lama Semarang, Habis Kanopi Terbitlah Kursi
Penataan Kota Lama Semarang kembali mengundang kontroversi. setelah kanopi gagal, kini muncul kursi di tengah Jalan Suari.
Viral Kanopi di Kota Lama Semarang, BPK2L: Akan Dibongkar
Viral di media sosial rencana pembangunan kanopi transparan di depan Gereja Blenduk kawasan Kota Lama Semarang. BPK2L memutuskan untuk membongkar.
Revitalisasi Kota Lama Semarang Abaikan Prinsip Cagar Budaya
Tak hanya pembangunan kanopi, pekerjaan revitalisasi Kota Lama banyak yang abaikan prinsip-prinsip cagar budaya.