Jalan Suari Kota Lama Semarang, Habis Kanopi Terbitlah Kursi

Penataan Kota Lama Semarang kembali mengundang kontroversi. setelah kanopi gagal, kini muncul kursi di tengah Jalan Suari.
Penempatan kursi yang melintang di tengah Jalan Suari Kota Lama Semarang dikritik netizen. Penempatan kursi permanen di bekas kanopi yang sempat viral beberapa waktu lalu tersebut dianggap berorientasi proyek. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Kebijakan penataan kawasan Kota Lama di Kota Semarang, Jawa Tengah, kembali mengundang kontroversi. Setelah pembangunan kanopi dibatalkan karena dikritik habis-habisan netizen, kini muncul kursi di tengah jalan di tempat yang sama dengan lokasi bekas kanopi.

Pantauan Tagar di lapangan, Minggu, 6 Desember 2020, penempatan kursi besi tersebut berada di jalan yang sebelumnya dibangun kanopi transparan, yakni di Jalan Suari. Jalan ini persis berada di depan Gereja Blenduk, menjadi penghubung antara Jalan Letjen Soeprapto dan Jalan Kepodang.

Ada 10 pasang kursi dengan posisi saling membelakangi yang dipasang permanen. Konstruksi kursi memang bukan seperti kursi pada umumnya, melainkan didesain dengan model vintage atau antik, menyesuaikan nuansa zaman dulu Kota Lama.

Menjadi persoalan ketika kursi-kursi tersebut dipasang melintang, tepat di tengah-tengah Jalan Suari. Keberadaan kursi tersebut dirasa menghalangi lalu lalang wisatawan.

"Jalan ini kan memang biasanya dilintas wisatawan dari arah Kepodang yang akan menuju Gereja Blenduk atau sebaliknya. Kenapa kursinya tidak diletakkan di pinggir jalan saja? Serasa seperti melintasi jalanan yang ada halang rintangnya," ujar Yussi, 35 tahun, pengunjung Kota Lama asal Tembalang, Semarang.

Sementara di bagian lain, di jalan yang menjadi lokasi spot foto Akar Tua, kursi diposisikan di pinggir, segaris dengan tembok bangunan di sisi kanan kiri jalan. Hal sama juga diterapkan di jalan-jalan lain di Kota Lama, seperti di Jalan Kepodang, Letjen Soeprapto.

Serasa seperti melintasi jalanan yang ada halang rintangnya.

kursi kota lamaKursi di lorong yang jadi spot foto Akar Tua ditempatkan di pinggir, segaris dengan bangunan di kanan kiri jalan. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Sementara, penempatan kursi melintang di tengah jalan ini juga menjadi perhatian warganet. Akun Facebook Johanes Christiono memposting keberadaan kursi tersebut di Grup Miksemar.

Kursi Baru di Jl Suari

Sekarang muncul kursi-kursi besi di jalan Suari. Di lokasi kanopi yang gagal pasang. Kursi taman itu dipasang beberapa buah dan posisinya melintang di tengah jalan. Sekarang sedang dikerjakan para tukang. Sesuai instruksinya, kursi ditanam permanen di tengah-tengah jalan.

Nah, bagi pengunjung Kota Lama pasti akan bisa menjadi tempat duduk-duduk santai menikmati suasana setempat. Saya setuju karena minim kursi di Kota Lama. Namun fasilitas itu jelas mengganggu dan merepotkan pemilik bangunan atau rumah di daerah itu.

Masalahnya ada warga yang menghuni beberapa bangunan yang perlu mengeluarkan dan memasukkan mobilnya ke garasi. Kira-kira proyek ini tepat guna atau tidak?

Dengan adanya kursi besi permanen, berarti mobil tak bisa lewat sama sekali meskipun itu milik penghuni setempat. Mengapa kursi tidak ditanam di lokasi segaris lampu saja dan tak menghalangi jalan masuk?

Belum lagi kalau ada peristiwa kebakaran misalnya, apa harus melepasi kursi agar bisa lewat?

Baca juga: 

Status disertai foto kursi di Jalan Suari langsung ditanggapi ragam komentar netizen. Diunggah Jumat, 4 Desember 2020, hingga berita ini ditulis sudah direspons hingga 958 komentar. Mayoritas mengkritik kebijakan pemerintah yang menganggap penataan Kota Lama berorientasi proyek.

"Ndase ngelu yak e...ndokok kursi kok Ning tengah...OPO mmg Sengojo ngko nek salah akeh sg protes dirubah neh gen entuk proyek neh...(Kepalanya pusing mungkin...meletakkan kursi kok di tengah...Apa memang disengaja, biar nanti kalah salah, banyak yang protes, diubah lagi, biar dapat proyek lagi," tulis akun Mas Raden Suro.

"Gwe proyek meneh...ddi anggaran metu terus, wong krusk kox nang tengah dalan (Bikin proyek lagi...jadi anggaran keluar terus, kursi kok di tengah jalan)," timpal Shugi Aito.

Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari pihak Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L). Saat dikonfirmasi, Ketua BPK2L Hevearita Gunaryanti Rahayu belum merespons. []

Berita terkait
Viral Kanopi di Kota Lama Semarang, BPK2L: Akan Dibongkar
Viral di media sosial rencana pembangunan kanopi transparan di depan Gereja Blenduk kawasan Kota Lama Semarang. BPK2L memutuskan untuk membongkar.
Revitalisasi Kota Lama Semarang Abaikan Prinsip Cagar Budaya
Tak hanya pembangunan kanopi, pekerjaan revitalisasi Kota Lama banyak yang abaikan prinsip-prinsip cagar budaya.
Kota Lama Semarang di Tangan Pelukis Sketsa, Ganjar: Wedian
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dibuat kagum dengan karya para pelukis sketsa yang melukis bangunan tua di Kota lama Semarang.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi