Penjelasan Gugus Tugas Manggarai Terkait Medical Record C-19

Tim Gugus Tugas Manggarai mengaku belum ada aturan atau petunjuk khusus terkait bukti hasil swab covid-19 apakah bisa diperlihatkan ke pasien.
Lodovikus D. Moas, Juru bicara Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Manggarai. (Foto: Dok Tagar/Albertus Pepi Kurniawan).

Ruteng - Tim Gugus Tugas Manggarai mengaku belum ada aturan atau petunjuk khusus terkait bukti hasil swab Covid-19 atau medical record Covid-19. Apakah bisa ditunjuk kepada pasien bersangkutan atau tidak.

Polemik itu bermula ketika beberapa keluarga dan pasien positif Covid-19 di Manggarai meminta dan mendesak agar segera menunjukan bukti hasil swab dari Laboratorium Biologi Molekuler RSUD W.Z. Yohanes Kupang.

Kalau yang saya baca terkait medical record ini, catatan perkembangan pasien atau catatan medis tidak harus mereka pegang dan mereka lihat.

Hal itu karena mereka masih belum percaya saat ditetapkan sebagai orang yang terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan informasi Tim Gugus, apalagi mereka tidak memiliki gejala atau tanda-tanda Covid-19.

Bahkan mereka sempat menolak saat diminta untuk menjalankan proses karantina di Wisma Atlet Stadion Golodukal. Namun setelah proses negosiasi yang cukup lama akhirnya mereka bersedia untuk dikarantina kendati dalam keadaan terpaksa.

Juru bicara Tim Gugus Covid-19 kabupaten Manggarai, Lodovikus D. Moa mengungkapkan bahwa hingga kini pihaknya juga belum mendapatkan petunjuk resmi khusus untuk medical record hasil swab Covid-19.

"Terkait dengan medic record ini, khusus untuk Covid-19 ini jujur saja kita juga tidak mendapatkan petunjuk khusus terkait medical record yang covid-19, tetapi kita acuannya adalah medical record secara umum, tidak ada dalan aturannya khusus untuk Covid-19," ujarnya.

Tim Gugus Tugas Manggarai kata dia henya mengacu pada aturan secara umum medical record sesuai dasar hukum yakni UU Nomor 9 tahun 2004 tentang praktek kedokteran, UU Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan UU Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.

Sehingga, berdasarkan UU itu kata dia ada hak pasien dan kewajiban rumah sakit, bagaimana menyimpan rahasia kedokteran yang hanya dapat dibuka untuk kepentingan kesehatan pasien dan permintaan aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum.

Hal itu atas persetujuan pasien atau berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Hak pasien itu mendapatkan informasi itu dan bukan hak pasien untuk melihat dan memegang medical record, tidak," katanya saat mengelar konferensi pers di kantor Bupati Manggarai, Rabu 23 September 2020.

Ia menjelaskan, rekam medis atau medical record adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen-dokumen tentang identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien.

Rahasia kedokteran yang memuat identitas pasien Covid-19 harus menurutnya disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh rumah sakit atau oleh dokter yang bertugas.

"Ini juga termasuk rahasia kedokteran, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang ditemukan oleh dokter atau dokter gigi dalam rangka pengobatan dan dicatat dalam rekam medis yang dimiliki pasien dan bersifat rahasia" katanya.

"Kalau yang saya baca terkait medical record ini, catatan perkembangan pasien atau catatan medis tidak harus mereka pegang dan mereka lihat, tetapi terkait informasi apa yang ada dalam medical record ini kewajiban petugas untuk menginformasikan itu dan hak pasien untuk mendapatkan infromasi dan mengetahui," tambahnya. []

Berita terkait
Calon Bupati Manggarai Hery Nabit Digoyang Isu Tunggak Pajak
Calon Bupati Manggarai gencar diisukan memiliki tunggakan pajak sebagai pengusaha hasil bumi. Ini kata Hery Nabit.
Tim Gugus Manggarai: Bukti Hasil Swab Rahasia Kedokteran
Tim Gugus Tugas Covid-19 kabupaten Manggarai menyebut bukti hasil tes swab sebagai rahasia kedokteran
Warga Manggarai Timur Tewas Usai Terjatuh dari Atap Rumah
Seorang pria di Manggarai Timur NTT tewas usai terjatuh dari atap rumah saat sedang memperbaiki seng.