Penjelasan BMKG soal Hujan dan Badai di Aceh, Warga Waspada

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena hujan disertai badai melanda sejumlah daerah di Aceh.
Ilustrasi Banjir - Warga sedang menunggu genangan banjir surut di Desa Alue Siron, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Kamis (18/10/2018). (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh - Hujan disertai badai melanda sejumlah daerah di Aceh sejak sepekan terakhir. Karena itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun I Sultan Iskandar Muda (SIM) mengatakan, dari analisa yang dilakukan, terpantau tekanan rendah berupa siklon tropis di timur Vietnam menyebabkan massa udara dari Samudera India akan bergerak ke tekanan rendah yang terjadi di timur Vietnam.

"Udara ini melintasi Provinsi Aceh yang mengakibatkan angina kencang," ujar Zakaria dalam keterangannya saat dikonfirmasi Tagar, Selasa, 13 Oktober 2020.

Daerah muara waspada terhadap banjir bandang dan juga perlu kewaspadaan terhadap banjir genangan.

Di samping itu, kata Zakaria, hal ini juga disebabkan adanya sirkulasi Eddy di sebelah Barat Pulau Sumatera yang mengakibatkan terjadinya belokan angin sehingga terjadi banyaknya pembentukan awan konvektif yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sekitar wilayah Aceh.

Menurut Zakaria, dinamika atmosfer lain yang mundukung pertumbuhan awan hujan untuk provinsi ujung barat Sumatra ini juga dipengaruhi oleh anomali suhu muka laut +1.0 hingga +3.0 °C di Samudera Hindia Barat Sumatera dan juga di laut Andaman.

Kata Zakaria, dengan adanya anomali suhu muka laut tersebut, maka potensi penguapan atau penambahan massa uap air di atmosfer wilayah Aceh meningkat.

Zakaria menyebut, wilayah-wilayah di Aceh yang berpotensi terjadi peningakatan massa uap air dan yang memungkinkan terjadinya hujan sedang hingga lebat dapat disertai angin kencang serta petir untuk dua sampai tiga hari ke depan adalah Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya.

Kemudian, Kabupaten Nagan Raya, Simeulue, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Singkil, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, dan Lhokseumawe.

Sedangkan wilayah yang berpotensi hujan sedang dan berpotensi terjadi petir atau guntur, kata Zakaria, adalah Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara.

Zakaria mengimbau agar masyarakat yang tinggal wilayah yang berpotensi banjir untuk tetap waspada, terutama daerah pinggiran sungai yang harus waspada banjir luapan.

"Daerah muara waspada terhadap banjir bandang dan juga perlu kewaspadaan terhadap banjir genangan," tutur Zakaria.

Zakaria juga mengimbau masyarakat untuk waspada angin kencang, pohon tumbang, dan bangunan yang roboh terutama bangunan tua.

Adapun wilayah yang berpotensi angin kencang adalah Barat Selatan Aceh terutama di pesisir, wilayah kepuauan, Pulau Banyak, Simeulue, Pulau Aceh, Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, dan Aceh Tenggara.

"Untuk bahaya petir agar masyarakat tidak lupa juga potensinya antara lain wilayah Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara. Untuk kewaspadaan bencana lain dalam musim hujan adalah jalan licin serta tanah longsor untuk daerah perbukitan," ujarnya.

Baca juga:

Dalam kesempatan itu, BMKG juga berharap agar masyarakat lebih memahami daerah masing-masing. Misalnya, pada bulan apa saja sering terjadi bencana banjir atau pada bulan apa di daerah tersebut sering timbul titik panas serta daerah-daerah apa saja yang tidak rentan terhadap banjir, tetapi sering terjadi tanah longsor.

"Hal-hal seperti ini harus kita perhatikan untuk daerah masing-masing. Harapan lain BMKG Aceh dalam musim penghujan juga agar membersihkan saluran air, selokan dan tidak membuang sampah sebarangan, ini akan menimbulkan sumbatnya aliran air," katanya. []

Berita terkait
Polisi Selidiki Pasutri Tewas Diduga Minum Racun di Aceh
Polisi masih menyelidiki penyebab kematian pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Simeulue, Aceh.
Selama 9 Bulan, 853 Warga Aceh Barat Alami Gangguan Jiwa
Selama Januari-September 2020, Dinas Kesehatan mencatat 853 warga di Aceh Barat mengalami gangguan jiwa.
Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang di Sabang Aceh
Akibat hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan satu pohon tumbang di badan jalan Kota Sabang, Aceh.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.